Kamis, 10 Oktober 2013

Chapter 29

"Doombringer From TheLeague" 




Sebuah pulau yg terpisah dari wilayah kota besar Rune Township, Primvle Isle, ya disinilah aku sekarang berada. Berdiri di tengah hamparan pasir putih di pantai yg indah disertai hembusan angin yg lembut dan pemandangan laut yg tenang. Aku sudah memberi tahu Aisha bahwa aku sudah menunggunya di dermaga ini, untuk menyusul Aisha sendirian kedalam sana aku belum mendapat izin darinya. Alasannya karena monster spesies Dinosaurus disini sangat agresif. Jadi aku didermaga saja menunggu Aisha menjemputku.

Lima menit berlalu namun Aisha belum terlihat muncul juga, kemudian aku berjalan mengitari tempat ini, aku melihat ada sebuah mulut goa yg besar tak jauh dari gatekeeper. Penasaran aku mencoba masuk berjalan pelan menyusuri rongga goa yg gelap dan dingin. Baru saja aku melangkahkan kaki pada belokan pertama, aku mendengar suara langkah berlari mendekat. Suara langkah terdengar jelas dalam goa, aku pun memutuskan kembali keluar saja. Saat aku memutar langkah aku mendapati Aisha melangkah kearahku.

“Heim au kemana kamu?” Tanya Aisha tanpa basa basi

“Eh, aku hanya jalan-jalan saja, soalnya tadi aku menunggumu lama gk muncul” Jawabku

“Ayo ikut aku, lokasi huntingku bukan lewat sini, lagi pula monster didalam sana levelnya lebih tinggi dan lebih galak, belom cukup level kita hunting disana” Ujar Aisha menjelaskan

“Owh begitu, oke aku mengerti” Jawabku sambil tersenyum

Kemudian kami berdua bergegas keluar dari goa, setiba diluar aku melihat human fighter laki-laki yg bersama Aisha dua minggu yg lalu menoleh pada kami. Dia tersenyum lalu menghampiri kami.

“Hai… Sudah siap berburu?” Tanyanya pada kami

“Pasti dong, oh iya aku lupa memperkenalkanmu pada Arisa. Arisa ini ArRthas,” Ujar Aisha memperkenalkan human laki-laki ini padaku

“Namaku ArRthas, profesiku Phoenix Knight” Ujar ArRthas memperkenalkan diri padaku

“Oh iya, namaku AriSaFusChiDa panggil Arisa saja, profesiku Archmage” Balasku sambil sedikit membungkuk memberi salam.

“Ahahaha.. iya aku sudah tahu dari Aisha” Jawabnya sambil tertawa pelan

“Oh begitu ya” Jawabku

“Dah yuk kita masuk kedalam, ArRthas tolong di cover ya Arisa soalnya kan dia baru pertama kali hunting disini” Ujar Aisha memberi komando pada ArRthas

“Oke sayang, trust me” Jawab ArRthas sambil mengerlingkan mata pada Aisha

“Huuuu… jangan pakai sayang-sayangan disini deh, malu sama Arisa” Aisha tampak salah tingkah

“Eheemmm.. Jadi kalian pacaran nih?” Tanyaku curiga

“Ehehehe.. menurutmu?” Ujar ArRthas yg tersenyum dengan ekspresi malu-malu. Mereka berdua terlihat salah tingkah dan saling lirik. Melihat hal ini rasanya aku tak tahan untuk tidak tertawa, lucu sekali mereka.

“Ahahahahaha.. ya ya ya aku paham, aduh jadi gk enak nih mengganggu kencan kalian hehehe” Ujarku sambil tertawa.

“Eeehh gk segitunya juga kali Sa, udah santai aja. Kami gk masalah kok ada kamu, makanya aku udah ngajak dari kemarin-kemarin” Ujar Aisha meyakinkan aku.

“Yg bener nih?” Tanyaku sekali lagi

“Iya Sa, gk apa-apa kok” Lanjut ArRthas juga ikut meyakinkan
“Baiklah kalau begitu, ayuk jalan” Ajak ku pada mereka

Lalu kami mulai masuk kedalam pulau, aku berjalan dibelakang ArRthas, melihat monster didalam pulau ini aku pikir mereka bukanlah spesies yg ganas, malah terlihat lucu menurutku. Kalau dijadikan peliharaan pasti keren. Ada Wind Strider yg besar, ada monster dengan tampang lucu berwarna coklat dan berleher panjang berlarian berkelompok juga ada yg seperti anak Dinosaurus yg imut juga berlarian berkelompok. Diantara tiga jenis, yg paling agresif adalah jenis strider, sedangkan dua jenis yg lain tidak akan terusik jika tidak diserang lebih dulu. Ada pula satu jenis Elrokian yg hanya duduk diam dalam lingkaran kulit kayu dan batu. Elrokian ini cenderung pasif, dia hanya menyerang jika kami terlalu berisik. Namun hal yg menyenangkan menurutku disini semua monster lemah terhadap serangan magic, namun kuat terhadap serangan fisik. Memang benar-benar tempat hunting yg tepat buat magician.

Hari sudah mulai gelap kala kami mengakhiri perburuan hari ini, lumayan experience yg kudapat hari ini. Sepulang dari tempat hunting aku memilih beristirahat di kota Giran, bersantai sejenak di teras temple sambil ngobrol dan bercanda dengan Cmah dan beberapa member dari clan RoyalFlush yg aku lupa menanyakan namanya. Ditengah seru-serunya ngobrol, kembali aku memergoki sepasang mata yg tengah memandangiku dengan tatapan yg tak dapat ku mengerti. Ya lagi-lagi Doombringer kemarin tampak sedang mengamatiku, kali ini mata kami sempat beradu beberapa saat hingga Cmah menegurku pelan.

“Eh cc kok bengong?” Ujar Cmah sambil menepuk pundakku. Aku pun reflek mengalihkan pandanganku kearah Cmah, begitu pula si kamael tadi kulihat sekilas dia juga mengalihkan pandangannya kearah yg lain, lalu melangkah mendekati seorang kamael laki-laki lain dan mulai bicara.

“Ah gk kok, eh ya cc Cmah kenal gk sama kamael itu?” Bisikku pada Cmah sambil melirik kea rah kamael tadi. Kemudian Cmah melirik kearah yg aku maksud

“Wah kurang tau cc, sering liat sih tapi gk tau dia siapa, mungkin Calivso atau Ascleopus kenal kali ya, kan lencana clannya sama tuh” Ujar Cmah pelan. “Emangnya kenapa cc?” Tanyanya kemudian dengan suara berbisik juga.

“Gk apa-apa sih, cuma dari kemarin itu kamael ngeliatin aku-nya gimana gitu, aneh rasanya. Yah takutnya aja kalau-kalau dia punya niat gk baik sama aku, tatapannya misterius banget soalnya” Ceritaku masih dengan suara yg agak berbisik

“Wew… emang cc punya musuh ya?” Tanya Cmah
“Enggak, tapi sepertinya ada sih yg menganggap aku ini musuhnya” Jawabku jujur.

“Walaahh,,, kalau begitu hati-hati aja cc, tapi jangan cepat berprasangka buruk juga sama orang lain, mungkin memang cara dia mandang orang seperti itu, tau sendiri kan ras kamael emang tampangnya seperti itu, belum tentu mereka jahat” Ujar Cmah berargumen

“Iya bener juga sih, tapi yah kalau dipandangi seperti itu sama orang yg gk dikenal kan rasanya aneh” Aku kembali bicara dengan suara normal

“Tapi kalau sudah berkenalan jadi gk aneh lagi kan?” Tiba-tiba ada suara lantang yg ikut nimbrung pembicaraanku dan Cmah dari arah belakang kami. Dan astagaaa..! Kamael itu yg bicara rupanya, dia mulai mendekat dan tanpa permisi langsung duduk disebelahku.

Aku yg masih terkejut hanya bengong saja saat kamael ini duduk disebelahku. Aku dan Cmah hanya saling pandang sama-sama tak mengerti. Kemudian kamael ini berdiri lagi dan bersikap memberi hormat pada kami.

“Kenalin namaku WalIyuLaH, aku seekor Doombringer hehehehe…” Ujarnya memperkenalkan diri sambil tersenyum ramah. Ekspresi aneh yg sempat ia perlihatkan padaku kemarin dan barusan seketika menghilang.

“Hai juga kk, namaku Cmah si Maestro” Balas Cmah sambil melambakan tangannya, bisa ngelawak juga nih om Doombringer” Lanjut Cmah

“Hehehe… Bercanda sedikit kan boleh. Kalau cc human ini namanya siapa?” Tanya WalIyuLaH seraya membungkuk sambil menatapku dengan senyuman khas kamaelnya.

“Aku AriSaFusChiDa, Archmage” Jawabku singkat.

“Owh Archmage, tadinya kupikir cc ini Hierophant” Lanjut WalIyuLah sambil kembali duduk disebelahku.

“Pasti karena gk bener-bener perhatiin armornya yah?? Udah jelas Hierophant sama Archmage itu kalau pakai Dinasty Robe bentuk bagian bahu kirinya beda” Ujar Cmah menjelaskan.
“Oh begitu ya cc, maklumlah aku ini kurang bukan pemerhati jenis armor. Masih tergolong awam sih, beda sama yg profesi Maestro seperti cc, pasti ngerti banget” Jawab WalIyuLaH

“Hehehe… Ya lumayan lah paham, masih perlu banyak belajar juga sih” Ujar Cmah sambil tersenyum

“Eh cc AriSaFusChiDa kok diam saja?” Tanya WalIyuLaH padaku

“Hemmm.. Panggil Arisa saja” Jawabku pelan “Oh ya kk dari clan TheLeague kan ya?” Lanjutku sambil melirik lencana clan yg ia gunakan.

“Ah iya, aku member clan TheLeague, kenapa cc??? berminat gabung?” Tanyanya

“Wew… bukan begitu, cuma memastikan siapa tahu aku salah lihat gambar lencana” Jawabku santai

“Owh begitu, apa ada kenalan lain di clanku?” Tanyanya lagi

Aku melirik Cmah sesaat,,,

“Ada sih beberapa orang, mungkin kk kenal sama Calivso, Radit, Ascleopus dan Verox?” Ujarku balik bertanya

“Ya kenal lah sama mereka, yah walaupun gk dekat-dekat banget” Jawab WalIyuLaH penuh antusias “Cc kenal dekat ya sama mereka? Kalau kenal dekat kenapa gk ikut bergabung di clan TheLeague saja? Biar bisa leveling bareng-bareng” Ujarnya lagi.

“Walaahh, bukannya gimana sih sekarang aku kan sudah bergabung dengan clan lain kk. Lagi pula masih level segini gak pede lah masuk clan sebesar itu” Jawabku sambil merubah posisi dudukku.

“Halaahh iya juga sih, masih level segini kalau kena sweeping pas hunting ya repot juga ya, apa lagi kalau huntingnya hanya sendirian” WalIyuLaH terlihat seolah-olah sedang bicara dengan dirinya sendiri.

Malam semakin larut, kami semakin asik mengobrol, mulai dari ngobrol soal perang, enchant weapon dan skill juga bercerita seputar clan masing-masing. Tanpa terasa waktu sudah dini hari, akhirnya kami menyudahi obrolan malam ini lalu kembali ketempat masing-masing. Namun sebelum bubar, WalIyuLaH sempat menawariku hunting bareng di Giant’s Cave kapan-kapan. Aku hanya mengangguk saja, namun tak bisa memberikan kepastian kapan bisa hunting bareng.

Di dalam clan hall aku kembali mengingat sikapku tadi, betapa piciknya aku menilai seseorang yg belum aku kenal, hanya karena ia memandangiku dengan tatapan yg tak bisa dimengerti. Dan rupanya ia hanya ingin berteman. Aku menertawakan diriku serta malu pada diriku sendiri juga karena berfikir sedangkal itu. Padahal tampaknya WalIyuLaH adalah sosok yg cukup humoris.

Tanpa terasa akhirnya aku terlelap perlahan, tapi rasanya hanya sekejap. Karena tiba-tiba aku dibangunkan oleh suara ketukan pintu yg cukup keras. Karena masih mengantuk aku acuhkan saja suara itu. Aku pikir itu pasti bukan member clan, jika ia member clan ini, ia tak perlu repot-repot mengetuk pintu segala, karena Darion pasti dengan senang hati mau membukakan pintu. Lalu aku kembali terlelap, dan dalam lelap aku melihat bayangan seorang Doombringer, tapi hanya sekelebat saja kemudian bayangan itu menghilang.



*to be continue*