Sebuah
pulau yg terpisah dari wilayah kota besar Rune Township, Primvle Isle, ya
disinilah aku sekarang berada. Berdiri di tengah hamparan pasir putih di pantai
yg indah disertai hembusan angin yg lembut dan pemandangan laut yg tenang. Aku
sudah memberi tahu Aisha bahwa aku sudah menunggunya di dermaga ini, untuk
menyusul Aisha sendirian kedalam sana aku belum mendapat izin darinya.
Alasannya karena monster spesies Dinosaurus disini sangat agresif. Jadi aku didermaga
saja menunggu Aisha menjemputku.
Lima menit berlalu namun Aisha belum terlihat muncul juga, kemudian aku berjalan mengitari tempat ini, aku melihat ada sebuah mulut goa yg besar tak jauh dari gatekeeper. Penasaran aku mencoba masuk berjalan pelan menyusuri rongga goa yg gelap dan dingin. Baru saja aku melangkahkan kaki pada belokan pertama, aku mendengar suara langkah berlari mendekat. Suara langkah terdengar jelas dalam goa, aku pun memutuskan kembali keluar saja. Saat aku memutar langkah aku mendapati Aisha melangkah kearahku.
“Heim
au kemana kamu?” Tanya Aisha tanpa basa basi
“Eh,
aku hanya jalan-jalan saja, soalnya tadi aku menunggumu lama gk muncul” Jawabku
“Ayo
ikut aku, lokasi huntingku bukan lewat sini, lagi pula monster didalam sana
levelnya lebih tinggi dan lebih galak, belom cukup level kita hunting disana”
Ujar Aisha menjelaskan
“Owh
begitu, oke aku mengerti” Jawabku sambil tersenyum
Kemudian
kami berdua bergegas keluar dari goa, setiba diluar aku melihat human fighter
laki-laki yg bersama Aisha dua minggu yg lalu menoleh pada kami. Dia tersenyum
lalu menghampiri kami.
“Hai…
Sudah siap berburu?” Tanyanya pada kami
“Pasti
dong, oh iya aku lupa memperkenalkanmu pada Arisa. Arisa ini ArRthas,” Ujar
Aisha memperkenalkan human laki-laki ini padaku
“Namaku
ArRthas, profesiku Phoenix Knight” Ujar ArRthas memperkenalkan diri padaku
“Oh
iya, namaku AriSaFusChiDa panggil Arisa saja, profesiku Archmage” Balasku
sambil sedikit membungkuk memberi salam.
“Ahahaha..
iya aku sudah tahu dari Aisha” Jawabnya sambil tertawa pelan
“Oh
begitu ya” Jawabku
“Dah
yuk kita masuk kedalam, ArRthas tolong di cover ya Arisa soalnya kan dia baru
pertama kali hunting disini” Ujar Aisha memberi komando pada ArRthas
“Oke
sayang, trust me” Jawab ArRthas sambil mengerlingkan mata pada Aisha
“Huuuu…
jangan pakai sayang-sayangan disini deh, malu sama Arisa” Aisha tampak salah
tingkah
“Eheemmm..
Jadi kalian pacaran nih?” Tanyaku curiga
“Ehehehe..
menurutmu?” Ujar ArRthas yg tersenyum dengan ekspresi malu-malu. Mereka berdua
terlihat salah tingkah dan saling lirik. Melihat hal ini rasanya aku tak tahan
untuk tidak tertawa, lucu sekali mereka.
“Ahahahahaha..
ya ya ya aku paham, aduh jadi gk enak nih mengganggu kencan kalian hehehe”
Ujarku sambil tertawa.
“Eeehh
gk segitunya juga kali Sa, udah santai aja. Kami gk masalah kok ada kamu,
makanya aku udah ngajak dari kemarin-kemarin” Ujar Aisha meyakinkan aku.
“Yg
bener nih?” Tanyaku sekali lagi
“Iya
Sa, gk apa-apa kok” Lanjut ArRthas juga ikut meyakinkan
“Baiklah
kalau begitu, ayuk jalan” Ajak ku pada mereka
Lalu
kami mulai masuk kedalam pulau, aku berjalan dibelakang ArRthas, melihat
monster didalam pulau ini aku pikir mereka bukanlah spesies yg ganas, malah
terlihat lucu menurutku. Kalau dijadikan peliharaan pasti keren. Ada Wind
Strider yg besar, ada monster dengan tampang lucu berwarna coklat dan berleher
panjang berlarian berkelompok juga ada yg seperti anak Dinosaurus yg imut juga
berlarian berkelompok. Diantara tiga jenis, yg paling agresif adalah jenis
strider, sedangkan dua jenis yg lain tidak akan terusik jika tidak diserang
lebih dulu. Ada pula satu jenis Elrokian yg hanya duduk diam dalam lingkaran
kulit kayu dan batu. Elrokian ini cenderung pasif, dia hanya menyerang jika
kami terlalu berisik. Namun hal yg menyenangkan menurutku disini semua monster
lemah terhadap serangan magic, namun kuat terhadap serangan fisik. Memang
benar-benar tempat hunting yg tepat buat magician.
Hari
sudah mulai gelap kala kami mengakhiri perburuan hari ini, lumayan experience yg
kudapat hari ini. Sepulang dari tempat hunting aku memilih beristirahat di kota
Giran, bersantai sejenak di teras temple sambil ngobrol dan bercanda dengan
Cmah dan beberapa member dari clan RoyalFlush yg aku lupa menanyakan namanya.
Ditengah seru-serunya ngobrol, kembali aku memergoki sepasang mata yg tengah
memandangiku dengan tatapan yg tak dapat ku mengerti. Ya lagi-lagi Doombringer
kemarin tampak sedang mengamatiku, kali ini mata kami sempat beradu beberapa
saat hingga Cmah menegurku pelan.
“Eh
cc kok bengong?” Ujar Cmah sambil menepuk pundakku. Aku pun reflek mengalihkan
pandanganku kearah Cmah, begitu pula si kamael tadi kulihat sekilas dia juga
mengalihkan pandangannya kearah yg lain, lalu melangkah mendekati seorang
kamael laki-laki lain dan mulai bicara.
“Ah
gk kok, eh ya cc Cmah kenal gk sama kamael itu?” Bisikku pada Cmah sambil
melirik kea rah kamael tadi. Kemudian Cmah melirik kearah yg aku maksud
“Wah
kurang tau cc, sering liat sih tapi gk tau dia siapa, mungkin Calivso atau
Ascleopus kenal kali ya, kan lencana clannya sama tuh” Ujar Cmah pelan.
“Emangnya kenapa cc?” Tanyanya kemudian dengan suara berbisik juga.
“Gk
apa-apa sih, cuma dari kemarin itu kamael ngeliatin aku-nya gimana gitu, aneh
rasanya. Yah takutnya aja kalau-kalau dia punya niat gk baik sama aku,
tatapannya misterius banget soalnya” Ceritaku masih dengan suara yg agak
berbisik
“Wew…
emang cc punya musuh ya?” Tanya Cmah
“Enggak,
tapi sepertinya ada sih yg menganggap aku ini musuhnya” Jawabku jujur.
“Walaahh,,,
kalau begitu hati-hati aja cc, tapi jangan cepat berprasangka buruk juga sama
orang lain, mungkin memang cara dia mandang orang seperti itu, tau sendiri kan
ras kamael emang tampangnya seperti itu, belum tentu mereka jahat” Ujar Cmah
berargumen
“Iya
bener juga sih, tapi yah kalau dipandangi seperti itu sama orang yg gk dikenal
kan rasanya aneh” Aku kembali bicara dengan suara normal
“Tapi
kalau sudah berkenalan jadi gk aneh lagi kan?” Tiba-tiba ada suara lantang yg
ikut nimbrung pembicaraanku dan Cmah dari arah belakang kami. Dan astagaaa..!
Kamael itu yg bicara rupanya, dia mulai mendekat dan tanpa permisi langsung
duduk disebelahku.
Aku
yg masih terkejut hanya bengong saja saat kamael ini duduk disebelahku. Aku dan
Cmah hanya saling pandang sama-sama tak mengerti. Kemudian kamael ini berdiri
lagi dan bersikap memberi hormat pada kami.
“Kenalin
namaku WalIyuLaH, aku seekor Doombringer hehehehe…” Ujarnya memperkenalkan diri
sambil tersenyum ramah. Ekspresi aneh yg sempat ia perlihatkan padaku kemarin
dan barusan seketika menghilang.
“Hai
juga kk, namaku Cmah si Maestro” Balas Cmah sambil melambakan tangannya, bisa
ngelawak juga nih om Doombringer” Lanjut Cmah
“Hehehe…
Bercanda sedikit kan boleh. Kalau cc human ini namanya siapa?” Tanya WalIyuLaH
seraya membungkuk sambil menatapku dengan senyuman khas kamaelnya.
“Aku
AriSaFusChiDa, Archmage” Jawabku singkat.
“Owh
Archmage, tadinya kupikir cc ini Hierophant” Lanjut WalIyuLah sambil kembali
duduk disebelahku.
“Pasti
karena gk bener-bener perhatiin armornya yah?? Udah jelas Hierophant sama
Archmage itu kalau pakai Dinasty Robe bentuk bagian bahu kirinya beda” Ujar
Cmah menjelaskan.
“Oh
begitu ya cc, maklumlah aku ini kurang bukan pemerhati jenis armor. Masih
tergolong awam sih, beda sama yg profesi Maestro seperti cc, pasti ngerti
banget” Jawab WalIyuLaH
“Hehehe…
Ya lumayan lah paham, masih perlu banyak belajar juga sih” Ujar Cmah sambil
tersenyum
“Eh
cc AriSaFusChiDa kok diam saja?” Tanya WalIyuLaH padaku
“Hemmm..
Panggil Arisa saja” Jawabku pelan “Oh ya kk dari clan TheLeague kan ya?”
Lanjutku sambil melirik lencana clan yg ia gunakan.
“Ah
iya, aku member clan TheLeague, kenapa cc??? berminat gabung?” Tanyanya
“Wew…
bukan begitu, cuma memastikan siapa tahu aku salah lihat gambar lencana”
Jawabku santai
“Owh
begitu, apa ada kenalan lain di clanku?” Tanyanya lagi
Aku
melirik Cmah sesaat,,,
“Ada
sih beberapa orang, mungkin kk kenal sama Calivso, Radit, Ascleopus dan Verox?”
Ujarku balik bertanya
“Ya
kenal lah sama mereka, yah walaupun gk dekat-dekat banget” Jawab WalIyuLaH
penuh antusias “Cc kenal dekat ya sama mereka? Kalau kenal dekat kenapa gk ikut
bergabung di clan TheLeague saja? Biar bisa leveling bareng-bareng” Ujarnya
lagi.
“Walaahh,
bukannya gimana sih sekarang aku kan sudah bergabung dengan clan lain kk. Lagi
pula masih level segini gak pede lah masuk clan sebesar itu” Jawabku sambil
merubah posisi dudukku.
“Halaahh
iya juga sih, masih level segini kalau kena sweeping pas hunting ya repot juga
ya, apa lagi kalau huntingnya hanya sendirian” WalIyuLaH terlihat seolah-olah
sedang bicara dengan dirinya sendiri.
Malam
semakin larut, kami semakin asik mengobrol, mulai dari ngobrol soal
perang, enchant weapon dan skill juga bercerita seputar clan masing-masing.
Tanpa terasa waktu sudah dini hari, akhirnya kami menyudahi obrolan malam ini
lalu kembali ketempat masing-masing. Namun sebelum bubar, WalIyuLaH sempat
menawariku hunting bareng di Giant’s Cave kapan-kapan. Aku hanya mengangguk
saja, namun tak bisa memberikan kepastian kapan bisa hunting bareng.
Di
dalam clan hall aku kembali mengingat sikapku tadi, betapa piciknya aku menilai
seseorang yg belum aku kenal, hanya karena ia memandangiku dengan tatapan yg
tak bisa dimengerti. Dan rupanya ia hanya ingin berteman. Aku menertawakan
diriku serta malu pada diriku sendiri juga karena berfikir sedangkal itu.
Padahal tampaknya WalIyuLaH adalah sosok yg cukup humoris.
Tanpa
terasa akhirnya aku terlelap perlahan, tapi rasanya hanya sekejap. Karena
tiba-tiba aku dibangunkan oleh suara ketukan pintu yg cukup keras. Karena masih
mengantuk aku acuhkan saja suara itu. Aku pikir itu pasti bukan member clan,
jika ia member clan ini, ia tak perlu repot-repot mengetuk pintu segala, karena
Darion pasti dengan senang hati mau membukakan pintu. Lalu aku kembali terlelap,
dan dalam lelap aku melihat bayangan seorang Doombringer, tapi hanya sekelebat saja kemudian bayangan itu menghilang.

