Kamis, 17 April 2014

Chapter 31

"Resign From ForeignKNIGHTs"



Berminggu-minggu sudah berlalu sejak hari itu, hari saat aku hunting satu party dengan deRseRbeL dan Nalila. Baik deRseRbeL atau pun Nalila tak pernah lagi kujumpai. Kegiatan berburuku kini lebih sering di Primvle Isle, terkadang dengan Aisha tapi lebih sering sendirian. Aku mulai kembali terbiasa menjalani segala aktivitasku sendirian. Kadang jika aku bosan hunting sendirian di Primvle Isle aku berjalan-jalan menyusuri jalan setapak yg selalu gelap dalam hutan Forest Of the Dead. Perjalananku biasanya berakhir dipuncak sebuah batu besar di salah satu lembah Forest of the Dead. Dari atas batu itu aku bisa melihat Rune Harbor dengan jelas. Tempat dimana dulu aku kerap kali hunting bersama teman wizard si lpopol. Terkadang aku iseng menyerang monster-monster disana, namun tak jarang pula aku hanya duduk diatas batu besar sambil memandang ke Rune Harbor saja. 

Tidak kupungkiri, terkadang rasa sepi kembali datang. Aku merasa kosong, walau tak jarang WalIyuLaH mengajak aku hunting di Cript of Disagre atau hanya sekedar ngobrol saja di kota Giran. Ternyata memang banyak yg memfavoritkan kota ini. Tak hanya aku dan teman-temanku, bahkan anggota-anggota clan lain seperti Athens dan clan RoyalFlush pun sering terlihat nongkrong disini. Yah mengingat clan RoyalFlush membuat aku teringat kembali pada satu kejadian yg tidak menyenangkan yg pernah kualami. Peristiwa yg membuat hubunganku dan df4e buyar. Walau demikian aku tidaklah memandang sebelah mata pada sebuah clan hanya karena perbuatan satu orang membernya padaku. Dan kebetulan juga WalIyuLaH terlihat sangat akrab dengan beberapa member clan RoyalFlush menjadikan aku tak begitu canggung pada mereka. 

Seperti hari ini aku tengah duduk bersebelahan dengan salah satu petinggi clan RoyalFlush, DukeHendra namanya. Dimataku, dia bukanlah orang yg banyak bicara, tapi bukan pula sosok yg membosankan. Duelist satu ini tampak sangat idealis dan ramah bahkan berkharisma. Sejak tadi DukeHendra tak bicara apapun begitu pula dengan aku. Dia tampak sedang asik dengan pikirannya sendiri. Sedangkan aku kini tengah menunggu WalIyuLaH, tapi jika dipikir-pikir kenapa pula aku menunggu Doombringer itu, toh dia tak menjanjikan akan menemuiku hari ini. Aku merasa bodoh, mungkin karena aku begitu merasa kosong sehingga tanpa alasan mengharapkan dia datang. Merasakan hal itu aku pun tersenyum sendiri mengingat betapa konyolnya harapanku.

"Ehem.. ehemm.. ada yg lagi senyum-senyum sendiri nih" Tiba-tiba DukeHendra menegurku

"Sialan, dia nyadar dan memperhatikan aku ternyata" Gerutuku dalam hati, sambil menoleh kikuk pada Duelist disebelahku ini.

"Lagi mikirin hal yg lucu ya cc?" Tanyanya lagi dengan ekspresi datar

"Yah anggap saja begitu kk" Jawabku santai

"Gk pergi hunting cc? Ntar Arcana Mace nya karatan loh kalau gk dipakai buat hunting atau minimal getok-getok kepala orang lah hehehe.." Ujar DukeHendra mengingatkan ku sambil terkekeh.

"Hehehe.. bisa aja nih kk Hendra becandanya" Jawabku sambil tersenyum "Lagi males aja, bosen hunting sendirian terus" Jawabku apa adanya.

"Kalau huntingnya sama DukeHendra masih bosan gk kira-kira?" Ujarnya sambil merubah posisi duduknya.

"Cuma berdua?" Tanyaku

"Yah gk juga sih aku pasti ngajak temen yg bisa nge-buff, kenapa?? risih ya kalau cuma berdua? atau justru seneng?? Hehehe.." Ujarnya lagi sambil tertawa geli

"Widiihh, gk gitu juga kali kk, yah kalau rame makin asik dong" Jawabku

"Iya, tapi experience makin seret kalau rame-rame hahaha.." Kali ini DukeHendra malah tertawa

"Iya juga sih" Ujarku sambil manggut-manggut

"So.. gimana?? mau gk?? Hunting di Giant's Cave bawah aja, dalem room gitu lebih mudah. Aku tinggal manggil temen buffer, kamu gk usah ikut mukulin monster, gk berdamage soalnya kalau magic disana, jadi duduk manis aja mandangin aku bunuh itu monster batu" Ujar DukeHendra seraya menepuk bahuku.

"Eh.. emang gk apa-apa kalau aku cuma nebeng doang gitu??? gk enak deh aku jadinya" Jawabku

"Ealah.. udah gk apa-apa, aku juga sama temen-temen yg lain biasa kyak gitu kok, santai aja lah, oke?" DukeHendra berusaha meyakinkan aku lagi.

"Hemmmm.. boleh deh dicoba dulu, kapan kk?" Tanyaku lagi

"Sekarang aja, mumpung temen bufferku lagi gk sibuk, barusan aku sudah mengiriminya surat, dia aku suruh tunggu di Giant's Cave yg diatas. Mending sekarang kita langsung jalan aja" Ujarnya sambil beranjak dari tempat duduknya. Dia mengenakan kembali dual sword nya yg menyala terang

Selanjutnya kami menuju kota Aden sebelum bertelepot ke Giant's Cave bagian atas. Dan tepat saat aku tiba di kota Aden tiba-tiba dihadapanku berdiri sosok Kamael yg beberapa saat lalu sempat aku harapkan kehadirannya. WalIyuLaH, ia kini berdiri tepat dihadapanku.

"Hallo cc Arisa" Sapanya ramah padaku

"Hai WalIyuLaH" Jawabku lirih

"Mau kemana?" Tanyanya padaku

"Ini diajak hunting sama kk DukeHendra di Giant's Cave" Jawabku sambil menunjuk ke arah DukeHendra

"Nah ajak aja dia sekalian cc" Ujar DukeHendra padaku

"Kamu mau ikut kami hunting?" Tanyaku pada WalIyuLaH

"Gak apa-apa nih emangnya kalau aku ikut?" Tanya WalIyuLaH pada DukeHendra

"Ya gk apa-apa lah, kamu hitter kan?? Nah itu lebih bagus" Jawab DukeHendra sambil tersenyum.

"Okelah kalau gitu, aku ikut" Lalu kami bertiga bergegas menuju Giant's Cave dimana teman Buffer DukeHendra sudah menunggu.

Selanjutnya kami menuju room yg dimaksud oleh DukeHendra dan mulai hunting, dan yang bisa aku lakukan dalam party hunting kali ini cuma membantu dengan mantra Battle Healku saja jika salah satu dari mereka mengalami luka yg cukup serius. Disela-sela hunting ini kami saling bercerita tentang clan masing-masing. Bagaimana serunya WalIyuLaH di clan TheLeague yg kerap berperang. DukeHendra yg merasa sangat enjoy di RoyalFlush. Dan aku yg selalu merasa kosong ditengah-tengah aktifitas member clan yg terlalu fokus leveling. Mendengar dari pengakuan ArRthas seminggu yg lalu bahwa kelak jika dia sudah mencapai level 83, dia akan menyusul teman-teman lainnya untuk bergabung dengan clan Mongol. Aku berkesimpulan bahwa tampaknya ForeignKNIGHTs menjadi sebuah tempat yg tepat bagi beberapa member clan Mongol yg ingin fokus leveling. Karena baik CrazYCroT ataupun Chaula sendiri sebelumnya bergabung dengan ForeignKNIGHTs sebelum bergabung dengan Clan Mongol.

Ditengah-tengah cerita tentang Clanku DukeHendra mengatakan opininya, dia mengatakan mungkin aku butuh suasana baru diluar Clanku sekarang. Tidak salah memang opini itu mengingat aku selalu merasa kosong dalam clan. Dengan tegas dia mengatakan bahwa terkadang ketika kita merasa kosong, besar kemungkinan kita sebenarnya merasa bosan, hanya saja tidak tahu ingin kemana. Dan dia juga menyarankan agar aku mencoba melihat dunia luar. Melihat, mengamati, dan belajar hal-hal baru yg mungkin akan jadi pengalaman penting dalam hidupku. 

Aku sempat bertanya pada mereka, apakah aku perlu keluar dulu dari clan ku saat ini. DukeHendra mengatakan tidak harus meninggalkan clan yg sekarang untuk melihat dunia luar, cukup perbanyak teman dan tingkatkan keberanian. Coba datangi tempat-tempat hunting lainnya yg mungkin lebih menantang. Sedangkan WalIyuLaH malah memberikan jawaban yg menurutku mustahil, mengingat saat ini aku baru level 79. Dia malah mengajakku bergabung dengannya di clan TheLeague. Yah walaupun aku hanya menganggapnya bercanda, tapi WalIyuLaH terlihat antusias banget menceritakan clannya yg keliatannya seru sekali.

Tanpa terasa entah sudah berapa lama kami hunting, experience yg kuperoleh pun lumayan banyak. Saat seperti ini yg aku sukai, hunting berjam-jam tapi tidak merasa jenuh. Hingga tak lama kemudian tiba-tiba kami mendengar suara langkah berderap cepat, WalIyuLaH langsung terdiam beberapa saat lalu mengingatkan kami agar tetap waspada. Karena ia merasa ada tanda-tanda musuh sedang mengarah kemari. Dia mengatakan agar kami tetap hunting saja dan tak perlu membelanya jika tiba-tiba ia diserang. Aku sempat mengusulkan agar dia sebaiknya kembali kekota dulu saja, jika suasana sudah aman baru dia kembali lagi kemari. Namun dia menggeleng, dia mengatakan kabur bukanlah solusi. Lebih baik menghadapi musuh yg mendekat dari pada lari karena takut terluka. Sekalipun terluka hingga tak sadarkan diri itu lebih bermartabat dari pada harus lari seperti pengecut. Mendengar WalIyuLaH berkata seperti itu, aku dan DukeHendra tak bisa berkata-kata lagi.

Dan benar saja, tak lama kemudian aku melihat 4 orang anggota clan SesameHill sudah berdiri diambang pintu room tempat kami hunting. Sebelum baku hantam terjadi, sekali lagi WalIyuLaH mengingatkan kami agar tak perlu membelanya. Gema suara hantaman pedang yg saling beradu amat memekakan telinga. Namun pertarungan tak berlangsung lama ditempat ini. Aku melihat WalIyuLaH berusaha menuntun musuh-musuhnya keluar dari room kami, entah kearah mana. Sempat aku berniat menyusul, namun dilarang oleh DukeHendra. Dia mengatakan terlalu berbahaya bagi ku, selain dia harus membela dirinya sendiri, dia akan kerepotan melindungiku jika aku menyusulnya. Dan akhirnya kami pun melanjutkan hunting tanpa WalIyuLah.

DukeHendra menasehatiku, jika kelak aku bergabung denga clan besar yg berstatus perang, maka aku harus siap dengan segala resikonya. Siap dari sisi finansial, siap dari sisi mental dan pengetahuan serta skill. Karena tidak semua clan bisa memberikan rasa aman dan nyaman seperti yg kita inginkan. Setelah satu jam berlalu kami menunggu, WalIyuLaH tak kunjung kembali. Dan akhirnya kami memutuskan untuk mengakhiri hunting hari ini, persediaan soulshot DukeHendra juga sudah semakin menipis. Dan hari sudah mulai gelap ketika kami kembali ke kota Aden lalu kami berpisah. 

Dalam diam aku memikirkan masukan dan saran dari DukeHendra dan WalIyuLaH tadi. Yah walaupun aku tak harus mengundurkan diri dari ForeignKNIGHTs tapi rasanya aku akan merasa kurang bebas melakukan hal-hal yg aku lakukan diluar sana. 

Hingga 2 pekan kemudian aku meyakinkan hatiku untuk mengundurkan diri dari ForeignKNIGHTs. Sepi yg kudapati ketika aku menginjakkan kaki di clan hall ForeignKNIGHTs dihari terakhir ini, seperti biasanya penghuninya pasti sedang asik hunting entah dimana. Dalam gamang aku sempat ingin membatalkan niatku untuk mengundurkan diri dari clan ini. Tadinya aku berharap menjumpai seseorang atau siapa saja member yg muncul di clan hall ini untuk sekedar mengucapkan salam perpisahan. Tapi ternyata tak ada siapapun. Hanya Bianca saja yg terlihat terkantuk-kantuk didekat pintu. 

Lalu tanpa bicara apapun aku melepaskan lencana clan yg kupakai selama ini lalu meraih tangan Bianca dan meletakkan lencana itu disana. Bianca tampak terkejut sesaat, namun setelah itu dia tersenyum. Tampaknya hal ini bukan hal yg baru baginya, ku ucapkan selamat tinggal pada Bianca dan Darion lalu aku melangkah pergi. Aku ingin menuju sebuah kota yg rasanya cukup tenang untuk aku datangi saat ini.

Heine...


                                                                                           
* to be continue *

Sabtu, 04 Januari 2014

Chapter 30

"Question Mark"


Aku terbangun oleh suara ketukan pintu yg amat keras, terdengar suara gaduh diluar. Dengan malas aku pun bangkit dan menghampiri Bianca si pelayan lalu menanyakan apa yg sedang terjadi diluar, namun Bianca hanya menggelengkan kepala seraya mengangkat bahu, menandakan ia pun tak tahu. Akhirnya kuputuskan membuka pintu sendiri lalu melihat ada keributan apa diluar. Begitu pintu terbuka aku mendapati lpopol yg tengah beradu mulut dengan Darion si penjaga clan hall. Tanpa membuang waktu akhirnya aku mencoba menghampiri mereka.

“Hei ada apa ini, pagi-pagi kok sudah ribut-ribut?” Ujarku menengahi mereka

“Maaf nona, ini ada yg memaksa ingin masuk clan hall sejak semalam, tapi saya tak mengizinkan karena dia tidak bisa menunjukan identitas kalau dia member di clan ini” Ujar Darion menjelaskan dengan sopan

“Ah kau kan sudah tahu kalau aku juga bagian dari clan ini, hanya saja aku sedang tidak bergabung resmi” Jawab lpopol tak mau kalah

“Maaf tuan, saya hanya melakukan tugas, jadi saya tidak bisa memberi izin masuk sebelum ada konfirmasi atau persetujuan dari member clan” Ujar Darion lagi

“Aduh sudah-sudah, maaf Darion dia tamuku, jadi aku minta izinkan dia masuk” Ujarku pada Darion

“Baik nona. Silahkan masuk tuan” Darion akhirnya mengizinkan lpopol masuk bersamaku

“Eh tunggu dulu, jika tidak keberatan bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol di tempat favoritmu saja?? Sudah lama gk ngobrol, ayo temani aku dulu mumpung lagi break hunting ini. Gk lama kok paling 1 atau 2 jam saja” Ajak lpopol padaku sambil memegangi lenganku

“Hemmmm… oke deh, yuk” Jawabku tanpa pikir panjang

Kemudian kami langsung menuju tempat yg di maksud cowok elf ini. Namun saat mendekati tempat yg dimaksud, langkahku terhenti. Aku melihat seseorang sedang duduk ditempat aku biasa nongkrong. Dia WalIyuLaH tampak tengah asik mengobrol dengan teman-temannya.

“Waduh, sepertinya tongkronganku lagi rame tuh, ngobrol di tempat lain aja yuk. Ke Heine atau Aden saja sambil berkeliling” Ujarku memberi usul

“Oke deh, mungkin ke kota Aden saja kali ya?!” Jawab lpopol sambil tersenyum, kemudian kami langsung menghampiri gatekeeper.

Sesaat sebelum aku ditelepotkan ke kota Aden oleh gatekeeper sekali lagi aku menoleh kearah WalIyuLaH yg rupanya juga tengah menatapku, lalu ia tersenyum kepadaku.

Setiba dikota Aden aku dan lpopol berkeliling sambil melihat-lihat orang yg sedang berdagang. Kota ini benar-benar kota Metropolitan yg tak pernah tidur, dapat dikatakan kota Aden-lah pusat perekenomian yg paling maju saat ini. Ada juga perdagangan dikota lain seperti Giran dan Goddart namun tidaklah seramai kota Aden.

Satu jam berlalu, lpopol bercerita tentang beberapa kesulitannya saat hunting. Aku juga tak lupa bercerita tentang peristiwa di Varka tempo hari, juga bagaimana aku terkapar tak sadarkan diri diclan hall selama beberapa hari, serta bercerita tentang CrazYCroT yg memberiku hadiah satu set +4 Dinasty Robe lengkap dengan sigilnya. Mendengar ceritaku lpopol jadi makin kagum pada CrazYCroT. Dia mengatakan bahwa Doombringer itu memang sosok yg amat perhatian pada teman-temannya. Bahkan lpopol, LiSyaoran dan Khodomo juga tak luput dari perhatiannya, dia memang senang membantu teman. lpopol dan saudara-saudaranya juga pernah didanai equipmentnya oleh CrazYCroT tanpa keraguan sedikitpun. Dari situ aku menilai sepertinya CrazYCroT memang orang yg ringan tangan dalam membantu teman.

Hari mulai beranjak siang, walau langit tampak sedikit mendung ketika lpopol menyudahi obrolan kami. Katanya dia masih ada urusan lain lagi sebelum kembali bersiap hunting. Kami berpisah didekat gatekeeper kota Aden setelah lpopol pamit pergi. Kemudian aku beranjak kembali melihat-lihat pedagang yg sibuk berdagang. Saat aku menuruni tangga, aku melihat seorang pedagang yg memajang dagangan ditokonya dekat pojok tangga bagian bawah, tak jauh dari gedung Warehouse. Karena penasaran aku pun menghampiri pedagang tersebut dan melihat barang yg ia pajang.

Begitu mendekat aku melihat dengan jelas barang yg dijual, yaitu sebuah Arcana Mace tanpa enchant dengan element earth dan label harga sebesar 125.000.000,- adena. Aku terdiam sejenak dihadapan toko, sambil berfikir, label yg tertera menunjukan bahwa si penjual tidak melayani tawar menawar alias harga pas. Arcana Mace adalah weapon grade S 76 yg sesuai untuk profesiku. Sebenarnya aku memiliki cukup adena untuk membeli barang yg terpajang dihadapanku ini. Tapi yg membuatku harus berfikir lagi adalah elemen yg melekat pada weapon ini adalah earth, sedangkan elemen dasarku yg berprofesi sebagai Archmage adalah elemen fire.

Karena merasa kurang yakin akhirnya aku berlalu dari toko tersebut melanjutkan niatku ke gedung Warehouse. Setiba di depan petugas Warehouse aku menyerahkan beberapa barang yg ingin aku simpan, yah sekedar mengurangi isi inventory yg makin berat.

Setelah keluar dari gedung Warehouse aku berpapasan dengan seorang Orc yang memakai lencana clan TheLeague yg tak asing dimataku. Aku teringat deRseRbeL, orc yg dulu memberiku Formal Wear. Sesaat kami sama-sama terdiam, sepertinya orc yg telah memakai Destino heavy ini tengah berusaha mengenaliku sambil mendekat. Aku diam saja sampai akhirnya dia menyapaku.

“Hai cc, cc Arisa kan ya?” Sapanya padaku

“Hemmm, hai juga.. iya benar aku Arisa. Kamu deRseRbeL kan ya?” Ujarku meyakinkan lagi

“Iya cc, wah sudah lama ya gk ketemu” Jawabnya “mau shopping ya cc?” Ujarnya bertanya

“Ah gk, tadi cuma habis jalan-jalan saja sama teman” Jawabku

“Oh begitu, nah temannya kemana?? Kok sendiri saja? Sama cc Lena ya?” Lanjutnya bertanya

“Bukan sama Lena, tapi sama temen satu clan dulu, dia sudah pergi ada keperluan lain katanya” Ujarku menjelaskan

“Hemmm.. ya ya ya, lalu sekarang mau kemana?” Tanyanya lagi

“Belum tahu mau kemana, kau sendiri mau kemana?” Ujarku balik bertanya

“Mau pergi hunting, cc mau ikut?” Ajaknya tiba-tiba

“Wew.. hunting dimana emangnya?” Tanyaku padanya

“Di Schuttgard territory, tepatnya di Crypt of Disagree” Jawabnya menyebutkan lokasi

“Hah, dimana tuh?? Sepertinya baru denger” Ujarku

“Hahahaha… ya iyalah, disana tempat hunting untuk class fighter cc, yg mystic paling hanya buat support saja, sama kyak di Giant’s Cave lah, tapi bedanya Crypt of Disagree itu dihutan, ada beberapa kuburan tua berbentuk piramida juga disana” Ujar deRseRbeL menjelaskan.

“Owh.. gitu, sepertinya menarik” Gumamku pelan

“Jadi mau ikutan?” Tanya deRseRbeL lagi

“Boleh deh, eh tapi sepertinya aku mau beli weapon dulu deh” Ujarku padanya

Kemudian aku bergegas menuju toko penjual Arcana Mace tadi, dan disana masih terpajang weapon yg kumaksud. deRseRbeL juga ikut menghampiri toko yg ada dihadapanku saat ini

“Wah Arcana Mace, emang cocok sih buat profesi seperti cc, lagi pula harganya lumayan miring tuh” Ujar deRseRbeL setelah ia melihat label harga

“Oh begitu ya, tapi lihat elemennya earth, elemen dasarku kan fire” Ujarku menjelaskan

“Ah itu bisa diganti kok cc, nanti aku beritahu caranya” Kata deRseRbeL

“Baiklah kalau begitu” Ujarku

“Kemudian aku membeli Arcana Mace tersebut, setelah itu deRseRbeL mengajakku menemui Master Yang (saudara master Yin di Kota Rune Township) dikota Aden ini, disana elemen earth yg melekat pada weapon ini dihilangkan, setelah itu derseRbeL memberiku beberapa buah fire stone dan fire crystal untuk diisikan kedalam weapon ini.

Setelah itu kami segera menuju kota Schuttgard. Di Schuttgard tampak seorang wanita human sepertiku telah menunggu, dia seorang Hierophant dan memperkenalkan diri dengan nama Nalila. Sesaat aku mengamati wanita yang memakai Dark Crystal Robe  yang saat ini tengah bersama kami. Aku merasa seperti mengenali lencana clan yang ia gunakan. Namun aku tak berhasil mengingatnya apa nama clan yang memiliki logo yang didominasi warna merah tersebut. Kemudian deRseRbeL langsung mengajak kami ke Cript of Disagre. Dihutan ini lumayan banyak orang yg hunting, sampai-sampai kami nyaris saja tak dapat tempat. Ketika hunting kami bertiga tak banyak bicara, hanya sesekali saja saling mengingatkan.

Entah kenapa tiba-tiba aku teringat WalIyuLaH, kupikir kamael itu cukup menarik, walau terlihat  cukup misterius, tapi dia juga humoris. Tadinya aku ingin bertanya pada deRseRbeL apakah dia mengenal WalIyuLaH, tapi ku urungkan keinginan itu melihat situasi yang dingin karena saling diam. Setelah satu jam berlalu kami cuma hunting tanpa ada acara ngobrol-ngobrol sekedar untuk menghangatkan suasana. Nalila yang kulihat tampak sudah profesional dalam hunting ini, tanpa di minta dia dengan cekatan membaca mantra-mantranya sebelum buff kami benar-benar menghilang. Juga tak perlu berteriak minta di heal ketika kami terluka terkena sabetan pedang-pedang monster disini. Dia benar-benar seperti robot. Akhirnya aku mulai bosan, dan entah kenapa secara diam-diam aku berharap WalIyuLaH muncul disini, agar aku punya alasan untuk mengundurkan diri dari party hunting yang membosankan ini.

Nyaris dua jam berlalu, ketika tiba-tiba deRseRbeL terdiam. Aku sempat menyapa menanyakan apakah dia baik-baik saja atau kelelahan. Namun ia tetap diam, wajahnya tampak menegang. Begitu pula Nalila yang terlihat terkejut setelah deRseRbeL membisikkan sesuatu padanya. Tak lama kemudian Nalila escape entah kemana. Sedangkan deRseRbeL berjalan lesu kebawah sebatang pohon pinus kemudian duduk. Aku pun menghampirinya, lalu menanyakan kemana perginya Nalila, namun dia tak menjawab. Aku merasa ada yang tidak beres dengan mereka berdua, mungkin saja mereka bertengkar.

  
Setelah beberapa kali berusaha mengajak deRseRbeL bicara dan tidak berhasil, akhirnya aku menyerah. Walaupu aku tak mengerti apa yang sedang terjadi, tapi aku merasa sepertinya Titan ini butuh waktu untuk sendiri, aku pun memutuskan untuk pergi. Setelah pamit padanya aku pun segera berdiri membelakanginya lalu mengambil selembar scrol escape clan hall dari dalam tasku. Sebelum aku menarik simpul scrol ditanganku, sekali lagi aku menatap Orc dibelakangku ini. Dan…. Aku tak melihat siapa pun, dia menghilang, aku mengedarkan pandangan disekitarku, tak ada tanda-tanda atau jejak apapun yang ditinggalkan deRseRbeL, sungguh aneh. 

Kemudian aku tersentak, tiba-tiba terlintas dikepalaku bentuk dan warna lencana clan yang dipakai Nalila tadi, itu lencana clan SesameHill, aku yakin sekali. Dan aku menyadari satu hal, bahwa TheLeague dan SesameHill adalah dua clan yang saat ini telah mengumumkan perang. Dan barusan aku 1 party dan hunting bersama mereka? Mereka dalam status war tapi nekat hunting bersama? bulu kudukku merinding. Tak ingin berlama-lama lagi memikirkan hal yang makin aneh ini, aku pun langsung menarik simpul yang mengikat scrol escape clan hall yang kupegang. Tiga detik sebelum pandanganku gelap, aku melihat sosok Kamael sedang berlari pelan ke arahku. Dan aku mengenali sosok itu. Dia………

“WalIyuLah!!!” Desisku tertahan

To be Continue