Aku terbangun oleh suara ketukan
pintu yg amat keras, terdengar suara gaduh diluar. Dengan malas aku pun bangkit
dan menghampiri Bianca si pelayan lalu menanyakan apa yg sedang terjadi diluar,
namun Bianca hanya menggelengkan kepala seraya mengangkat bahu, menandakan ia
pun tak tahu. Akhirnya kuputuskan membuka pintu sendiri lalu melihat ada
keributan apa diluar. Begitu pintu terbuka aku mendapati lpopol yg tengah
beradu mulut dengan Darion si penjaga clan hall. Tanpa membuang waktu akhirnya
aku mencoba menghampiri mereka.
“Hei ada apa ini, pagi-pagi kok
sudah ribut-ribut?” Ujarku menengahi mereka
“Maaf nona, ini ada yg memaksa
ingin masuk clan hall sejak semalam, tapi saya tak mengizinkan karena dia tidak
bisa menunjukan identitas kalau dia member di clan ini” Ujar Darion menjelaskan
dengan sopan
“Ah kau kan sudah tahu kalau aku
juga bagian dari clan ini, hanya saja aku sedang tidak bergabung resmi” Jawab
lpopol tak mau kalah
“Maaf tuan, saya hanya melakukan
tugas, jadi saya tidak bisa memberi izin masuk sebelum ada konfirmasi atau
persetujuan dari member clan” Ujar Darion lagi
“Aduh sudah-sudah, maaf Darion
dia tamuku, jadi aku minta izinkan dia masuk” Ujarku pada Darion
“Baik nona. Silahkan masuk tuan”
Darion akhirnya mengizinkan lpopol masuk bersamaku
“Eh tunggu dulu, jika tidak
keberatan bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol di tempat favoritmu saja?? Sudah
lama gk ngobrol, ayo temani aku dulu mumpung lagi break hunting ini. Gk lama
kok paling 1 atau 2 jam saja” Ajak lpopol padaku sambil memegangi lenganku
“Hemmmm… oke deh, yuk” Jawabku
tanpa pikir panjang
Kemudian kami langsung menuju
tempat yg di maksud cowok elf ini. Namun saat mendekati tempat yg dimaksud,
langkahku terhenti. Aku melihat seseorang sedang duduk ditempat aku biasa
nongkrong. Dia WalIyuLaH tampak tengah asik mengobrol dengan teman-temannya.
“Waduh, sepertinya tongkronganku
lagi rame tuh, ngobrol di tempat lain aja yuk. Ke Heine atau Aden saja sambil
berkeliling” Ujarku memberi usul
“Oke deh, mungkin ke kota Aden
saja kali ya?!” Jawab lpopol sambil tersenyum, kemudian kami langsung
menghampiri gatekeeper.
Sesaat sebelum aku ditelepotkan
ke kota Aden oleh gatekeeper sekali lagi aku menoleh kearah WalIyuLaH yg
rupanya juga tengah menatapku, lalu ia tersenyum kepadaku.
Setiba dikota Aden aku dan lpopol
berkeliling sambil melihat-lihat orang yg sedang berdagang. Kota ini
benar-benar kota Metropolitan yg tak pernah tidur, dapat dikatakan kota Aden-lah
pusat perekenomian yg paling maju saat ini. Ada juga perdagangan dikota lain
seperti Giran dan Goddart namun tidaklah seramai kota Aden.
Satu jam berlalu, lpopol
bercerita tentang beberapa kesulitannya saat hunting. Aku juga tak lupa
bercerita tentang peristiwa di Varka tempo hari, juga bagaimana aku terkapar tak
sadarkan diri diclan hall selama beberapa hari, serta bercerita tentang
CrazYCroT yg memberiku hadiah satu set +4 Dinasty Robe lengkap dengan sigilnya.
Mendengar ceritaku lpopol jadi makin kagum pada CrazYCroT. Dia mengatakan bahwa
Doombringer itu memang sosok yg amat perhatian pada teman-temannya. Bahkan
lpopol, LiSyaoran dan Khodomo juga tak luput dari perhatiannya, dia memang
senang membantu teman. lpopol dan saudara-saudaranya juga pernah didanai
equipmentnya oleh CrazYCroT tanpa keraguan sedikitpun. Dari situ aku menilai
sepertinya CrazYCroT memang orang yg ringan tangan dalam membantu teman.
Hari mulai beranjak siang, walau
langit tampak sedikit mendung ketika lpopol menyudahi obrolan kami. Katanya dia
masih ada urusan lain lagi sebelum kembali bersiap hunting. Kami berpisah
didekat gatekeeper kota Aden setelah lpopol pamit pergi. Kemudian aku beranjak
kembali melihat-lihat pedagang yg sibuk berdagang. Saat aku menuruni tangga,
aku melihat seorang pedagang yg memajang dagangan ditokonya dekat pojok tangga
bagian bawah, tak jauh dari gedung Warehouse. Karena penasaran aku pun
menghampiri pedagang tersebut dan melihat barang yg ia pajang.
Begitu mendekat aku melihat
dengan jelas barang yg dijual, yaitu sebuah Arcana Mace tanpa enchant dengan element
earth dan label harga sebesar 125.000.000,- adena. Aku terdiam sejenak
dihadapan toko, sambil berfikir, label yg tertera menunjukan bahwa si penjual
tidak melayani tawar menawar alias harga pas. Arcana Mace adalah weapon grade S
76 yg sesuai untuk profesiku. Sebenarnya aku memiliki cukup adena untuk membeli
barang yg terpajang dihadapanku ini. Tapi yg membuatku harus berfikir lagi
adalah elemen yg melekat pada weapon ini adalah earth, sedangkan elemen dasarku
yg berprofesi sebagai Archmage adalah elemen fire.
Karena merasa kurang yakin
akhirnya aku berlalu dari toko tersebut melanjutkan niatku ke gedung Warehouse.
Setiba di depan petugas Warehouse aku menyerahkan beberapa barang yg ingin aku
simpan, yah sekedar mengurangi isi inventory yg makin berat.
Setelah keluar dari gedung
Warehouse aku berpapasan dengan seorang Orc yang memakai lencana clan TheLeague yg
tak asing dimataku. Aku teringat deRseRbeL, orc yg dulu memberiku Formal Wear.
Sesaat kami sama-sama terdiam, sepertinya orc yg telah memakai Destino heavy
ini tengah berusaha mengenaliku sambil mendekat. Aku diam saja sampai akhirnya
dia menyapaku.
“Hai cc, cc Arisa kan ya?”
Sapanya padaku
“Hemmm, hai juga.. iya benar aku
Arisa. Kamu deRseRbeL kan ya?” Ujarku meyakinkan lagi
“Iya cc, wah sudah lama ya gk
ketemu” Jawabnya “mau shopping ya cc?” Ujarnya bertanya
“Ah gk, tadi cuma habis
jalan-jalan saja sama teman” Jawabku
“Oh begitu, nah temannya kemana??
Kok sendiri saja? Sama cc Lena ya?” Lanjutnya bertanya
“Bukan sama Lena, tapi sama temen
satu clan dulu, dia sudah pergi ada keperluan lain katanya” Ujarku menjelaskan
“Hemmm.. ya ya ya, lalu sekarang
mau kemana?” Tanyanya lagi
“Belum tahu mau kemana, kau
sendiri mau kemana?” Ujarku balik bertanya
“Mau pergi hunting, cc mau ikut?”
Ajaknya tiba-tiba
“Wew.. hunting dimana emangnya?”
Tanyaku padanya
“Di Schuttgard territory,
tepatnya di Crypt of Disagree” Jawabnya menyebutkan lokasi
“Hah, dimana tuh?? Sepertinya
baru denger” Ujarku
“Hahahaha… ya iyalah, disana
tempat hunting untuk class fighter cc, yg mystic paling hanya buat support
saja, sama kyak di Giant’s Cave lah, tapi bedanya Crypt of Disagree itu dihutan,
ada beberapa kuburan tua berbentuk piramida juga disana” Ujar deRseRbeL menjelaskan.
“Owh.. gitu, sepertinya menarik”
Gumamku pelan
“Jadi mau ikutan?” Tanya
deRseRbeL lagi
“Boleh deh, eh tapi sepertinya
aku mau beli weapon dulu deh” Ujarku padanya
Kemudian aku bergegas menuju toko
penjual Arcana Mace tadi, dan disana masih terpajang weapon yg kumaksud.
deRseRbeL juga ikut menghampiri toko yg ada dihadapanku saat ini
“Wah Arcana Mace, emang cocok sih
buat profesi seperti cc, lagi pula harganya lumayan miring tuh” Ujar deRseRbeL
setelah ia melihat label harga
“Oh begitu ya, tapi lihat
elemennya earth, elemen dasarku kan fire” Ujarku menjelaskan
“Ah itu bisa diganti kok cc,
nanti aku beritahu caranya” Kata deRseRbeL
“Baiklah kalau begitu” Ujarku
“Kemudian aku membeli Arcana Mace
tersebut, setelah itu deRseRbeL mengajakku menemui Master Yang (saudara master
Yin di Kota Rune Township) dikota Aden ini, disana elemen earth yg melekat pada
weapon ini dihilangkan, setelah itu derseRbeL memberiku beberapa buah fire
stone dan fire crystal untuk diisikan kedalam weapon ini.
Setelah itu kami segera menuju
kota Schuttgard. Di Schuttgard tampak seorang wanita human sepertiku telah
menunggu, dia seorang Hierophant dan memperkenalkan diri dengan nama Nalila. Sesaat
aku mengamati wanita yang memakai Dark Crystal Robe yang saat ini tengah bersama kami. Aku merasa
seperti mengenali lencana clan yang ia gunakan. Namun aku tak berhasil
mengingatnya apa nama clan yang memiliki logo yang didominasi warna merah
tersebut. Kemudian deRseRbeL langsung mengajak kami ke Cript of Disagre.
Dihutan ini lumayan banyak orang yg hunting, sampai-sampai kami nyaris saja tak
dapat tempat. Ketika hunting kami bertiga tak banyak bicara, hanya sesekali
saja saling mengingatkan.
Entah kenapa tiba-tiba aku
teringat WalIyuLaH, kupikir kamael itu cukup menarik, walau terlihat cukup misterius, tapi dia juga humoris. Tadinya
aku ingin bertanya pada deRseRbeL apakah dia mengenal WalIyuLaH, tapi ku
urungkan keinginan itu melihat situasi yang dingin karena saling diam. Setelah
satu jam berlalu kami cuma hunting tanpa ada acara ngobrol-ngobrol sekedar
untuk menghangatkan suasana. Nalila yang kulihat tampak sudah profesional dalam
hunting ini, tanpa di minta dia dengan cekatan membaca mantra-mantranya sebelum
buff kami benar-benar menghilang. Juga tak perlu berteriak minta di heal ketika
kami terluka terkena sabetan pedang-pedang monster disini. Dia benar-benar
seperti robot. Akhirnya aku mulai bosan, dan entah kenapa secara diam-diam aku
berharap WalIyuLaH muncul disini, agar aku punya alasan untuk mengundurkan diri
dari party hunting yang membosankan ini.
Nyaris dua jam berlalu, ketika
tiba-tiba deRseRbeL terdiam. Aku sempat menyapa menanyakan apakah dia baik-baik
saja atau kelelahan. Namun ia tetap diam, wajahnya tampak menegang. Begitu pula
Nalila yang terlihat terkejut setelah deRseRbeL membisikkan sesuatu padanya.
Tak lama kemudian Nalila escape entah kemana. Sedangkan deRseRbeL berjalan lesu
kebawah sebatang pohon pinus kemudian duduk. Aku pun menghampirinya, lalu menanyakan
kemana perginya Nalila, namun dia tak menjawab. Aku merasa ada yang
tidak beres dengan mereka berdua, mungkin saja mereka bertengkar.
Setelah beberapa kali berusaha
mengajak deRseRbeL bicara dan tidak berhasil, akhirnya aku menyerah. Walaupu aku tak mengerti apa yang sedang terjadi, tapi aku merasa
sepertinya Titan ini butuh waktu untuk sendiri, aku pun memutuskan untuk pergi.
Setelah pamit padanya aku pun segera berdiri membelakanginya lalu mengambil
selembar scrol escape clan hall dari dalam tasku. Sebelum aku menarik simpul
scrol ditanganku, sekali lagi aku menatap Orc dibelakangku ini. Dan…. Aku tak
melihat siapa pun, dia menghilang, aku mengedarkan pandangan disekitarku, tak
ada tanda-tanda atau jejak apapun yang ditinggalkan deRseRbeL, sungguh aneh.
Kemudian aku tersentak, tiba-tiba terlintas dikepalaku bentuk dan warna lencana clan yang dipakai Nalila tadi, itu lencana clan SesameHill, aku yakin sekali. Dan aku menyadari satu hal, bahwa TheLeague dan SesameHill adalah dua clan yang saat ini telah mengumumkan perang. Dan barusan aku 1 party dan hunting bersama mereka? Mereka dalam status war tapi nekat hunting bersama? bulu kudukku merinding. Tak ingin berlama-lama lagi memikirkan hal yang makin aneh ini, aku pun langsung menarik simpul yang mengikat scrol escape clan hall yang kupegang.
Tiga detik sebelum pandanganku gelap, aku melihat sosok Kamael sedang berlari
pelan ke arahku. Dan aku mengenali sosok itu. Dia………
“WalIyuLah!!!” Desisku tertahan
To be Continue

Tidak ada komentar:
Posting Komentar