"Hati Yang Terusik"
“CrazYCroT!!!” Seruku tertahan,
aku tak menyangka jika Doombringer ini menyaksikanku berubah menjadi seorang
Archmage. Perlahan member Mongol yg berada dibarisan Main Clan ini
menghampiriku dengan senyuman yg tak bisa kumengerti artinya.
“Sudah siap menggunakan Armor
grade S?” Bisiknya padaku saat ia telah berada amat dekat denganku
“Armor grade S?” Ulangku tak
mengerti
“Yah seperti Major Arcana atau Dynasti
Robe misalnya” Jawabnya yakin
Aku baru terfikir sekarang, aku
tak punya cukup adena untuk mendapatkan barang-barang itu, harusnya sejak mulai
menginjak level 70 aku sudah memikirkan hal ini, mengumpulkan adena agar dapat
memperoleh armor dan weapon grade S. Aku terdiam sejenak memikirkan
ketidaksiapanku dari segi materi. Sesaat aku merasa gagal, bahkan untuk
memenuhi kebutuhanku sendiri saja aku tak mampu. Aku mengutuki diriku yg tak
berfikir kedepan, gampang putus asa dan sulit bangkit. Itulah yg menyebabkan
kini aku menghadapi ketidaksiapan dalam mendapatkan armor dan weapon grade S
ketika aku telah menjadi seorang Archmage.
“Hei..!!! Kok bengong??” Ujar
CrazYCroT membuyarkan lamunanku
“Ah, tak apa” Jawabku dengan
ekspresi yg masih terkejut
“Oke, sepertinya tugasku menemani
cc Arisa sudah selesai ya?” Tiba-tiba Ascleopus bersuara dari pojok ruangan.
Aku baru menyadari rupanya member TheLeague ini sejak tadi masih disini.
“Ah maaf, aku hampir melupakanmu”
Jawabku dengan perasaan menyesal
“Tak apa cc, aku harus pergi
sekarang. Sepertinya ada yg ingin aku lakukan bersama teman-temanku” Kata
Ascleopus tegas
“Ya, baiklah. Terima kasih banyak
ya atas bantuanmu hari ini, kalau kamu tidak membantuku mungkin hari ini aku
belum menjadi Archmage” Jawabku penuh rasa haru
“Ah tidak perlu berlebihan
seperti itu, selagi bisa tak ada salahnya kita saling bantu” Ujar Ascleopus
mantap
“Waahh, aku juga harus bilang
makasih yg sebesar-besarnya nih bro sudah meluangkan waktu buat menemani nonaku
ini menyelesaikan misinya, kalau aku tak sibuk tentu kau tak akan direpotkan” Kata
CrazYCroT dengan senyum ceria, dia bicara sambil mengelus lembut kepalaku
“Iya sama-sama, aku pergi
sekarang. Hati-hati ya cc Arisa dan sampai jumpa” Jawab Ascleopus dengan sikap
dingin, kemudian dia pergi meninggalkan kami berdua
Setelah Ascleopus pergi, aku dan
CrazYCrot juga meninggalkan kuil master wizard perlahan sambil mengobrol. Dia
menceritakan jika tadi dari kota Rune dia langsung menuju clan hall
ForeignKNIGHTs untuk mencariku, dia tahu dari teman-teman di clan kalau aku
sudah mencapai lvl 76. Tadinya dia berniat membantuku menyelesaikan misi, tapi
terlambat. Saat dia melihatku dan Ascleopus menuju kuil dia mengikuti hingga
prosesi perubahanku menjadi Archmage.
“Jujur aku sedikit kecewa, karena
keterlambatanku aku tak bisa membantumu, tapi juga cukup senang karena kamu gk
mengalami banyak hambatan menjalani misi-misi kamu. Khusus sama teman TheLeague
mu tadi, aku benar-benar bersyukur dia mau membantumu”. Katanya panjang lebar,
dan saat itu kami sudah sampai didepan teras temple kota megah ini. Aku hanya
tersenyum saja menanggapi ucapannya.
“Oh ya, kemana saja akhir-akhir
ini?? Banyak kegiatan clan?” Tanyaku kemudian
“Buat sementara sih aku gk ikut
dulu kegiatan Raid Boss, paling cuma ikut
kegiatan war field atau castle siege saja, tapi tidak rutin”
Jawabnya datar sambil membenarkan letak Icarus Heavy Arms nya. “Aku sedang
fokus leveling sama temen-temen Mongol lainnya juga, jadi kalau gk bisa ikutan war atau castle siege kami yg sedang fokus leveling langsung mengkonfirmasi
ke JassJuss dan biasanya beliau langsung mengizinkan” Ujarnya melanjutkan
cerita.
“Hemmm... memangnya hunting dimana
kalian?? Sepertinya betah sekali” Tanyaku antusias
“Yah betah gk betah sih dijalanin
aja, toh buat kepentingan kedepan juga” Jawabnya santai sambil beringsut
mengambil posisi duduk. Kami hunting di Dreamy, disana kita tak pernah tahu
seperti apa dunia diluar, tak tahu kapan siang dan kapan malam. Jadi jika mau
kesana harus menyiapkan keperluan sebanyak mungkin. Biasanya kami baru akan
kembali kekota setelah persediaan hampir habis, tapi jika waktu mendesak yg
kembali kekota hanya 1 atau 2 orang saja, sisanya menunggu ditempat dreamy”
Ujarnya menjelaskan padaku
“Jadi sekarang kau dapet tugas
buat mengambil persediaan dreamy??” Tanyaku lagi
“Sebenarnya hari ini semua member
party pada balik kekota, buat ambil persediaan masing-masing sesuai kebutuhan.
Makanya begitu sudah mendapatkan semua keperluanku aku langsung mencarimu,
karena didalam dreamy aku melihatmu memakai 1 set Dinasty Robe, cantik sekali”
Jawab CrazYCroT dengan senyum jahilnya.
“Halaaahhh... Kebanyakan mimpi
kau!” Jawabku meledeknya. “Jadi kau mau lanjut dreamy lagi sekarang?”
“Yah, tapi mungkin sekitar
setengah jam lagi” Jawabnya santai
Ditengah asik mengobrol tiba-tiba
aku mendengar suara wanita berteriak lantang
“Woooiiiii CrazYCroT ngapain kau
disitu?? Dicari kemana-mana gk taunya malah disini” Gerutu seorang wanita
sambil berjalan kearah kami.
Wanita ini seorang human mystic
sepertiku juga, mengenakan 1 set Destino Robe lengkap dengan sigilnya serta
Sword of Miraclenya yg menyala terang sekali, bahkan Sword of Valhallaku yg di
enchant hingga +7 saja masih kalah terang.
“Ah berisik kau, bawel!!!” Sahut
CrazYCroT pada wanita itu
“Jadi ikut Dreamy gk sih lo??”
Ujar wanita itu lagi nyaris berteriak
“Iya, sebentar napa sih? Gk
sabaran amat” Jawab CrazYCroT dingin “Oh iya Arisa kenalin nih temenku namanya
Viecha, si Cardinal abal-abal” Ujar CrazYCroT dengan tatapan merendahkan kearah
Viecha
“Enak aja, lo kali yg cupu” Jawab
Viecha ketus
“Sikapnya jangan diambil hati ya
Sa, memang begitu bawaannya, tapi aslinya dia baik kok” Ujar CrazYCroT
meyakinkan aku
“Hai cc Viecha namaku
AriSaFusChiDa dari ForeignKNIGHTs” Sapaku ramah
“Ehemm.. iya, aku sudah tahu”
Jawabnya sinis
Aku melihat gelagat yg kurang
bersahabat dari Cardinal ini, mungkin karena dia baru mengenalku. Tapi mungkin
juga karena dia memang tak menyukaiku.
“Ayo kita balik ke Rune, yg lain
sudah menunggu. Jadwal berangkat dimajukan setengah jam” Ujar Viecha seraya
menggamit lengan CrazYCroT
“Kok dimajukan??” Tanya CrazYCroT
sambil berusaha melepaskan pegangan tangan Viecha
“Iya soalnya tadi dapet
informasi, dreamy mulai rame, kalau kita kelamaan nanti antrian makin banyak”
Jawab Viecha tegas
“Walaahh, padahal masih belum
puas menghirup udara kota” Ujar CrazYCroT tampak kecewa
“Sudahlah, ntar kalau sudah level
85 kan bebas kalau mau berkeliaran dikota atau mana saja” Jawab Viecha sambil
menyeret CrazYCroT menuju Gatekeeper
“Eeeehh.. Arisa, aku pergi dulu,
sampai ketemu lagi” Ujar CrazYCroT setengah berteriak
Aku hanya mengangguk pelan sambil
tersenyum melihatnya pergi
“Iya, hati-hati” Bisikku lirih,
mungkin hanya aku sendiri saja yg mendengar kata-kataku
* * *
Seiring dengan levelku yg kini
sudah mencapai lvl 76, aku pun ingin mencari lokasi hunting baru yg sesuai
dengan levelku. Namun tempat hunting yg aku tahu hanya di Forest of the dead, walau begitu tetap kujalani juga. Kadang aku hunting sendirian di dalam Forest of the dead,
walaupun monster disana sudah terlalu gampang karena levelku yg sudah jauh
diatasnya. Tapi aku tak bisa berbuat banyak, hanya lokasi itu yg aku tahu. Atau
kadang jika suasana clan sedang ramai, aku diajak hunting party dengan
teman-teman di Giant Cave. Selama aku berada di clan ini yg paling sering mengajakku
ngobrol adalah Aisha. Wanita Storm Screamer itu sangat ramah padaku, kadang
juga dia mengajakku mengobrol dengan pimpinan clan. Aku menilai Aisha sangat
akrab sekali dengan leader clan ini, mungkin karena pembawaannya yg supel dan
ramah. Ada juga si Eva Saint wanita bernama Chaula, pada beberapa kesempatan
aku pernah hunting bareng dia di Giant Cave bersama member ForeignKNIGHTs lain,
ada Jeff dan Buzuzima si Berserker.
Seperti saat itu aku kurang menyimak obrolan apa yg tengah
mereka bahas, entah kenapa tiba-tiba Chaula terlibat adu mulut dengan Buzuzima ketika kami hunting bersama di Giant Cave.
Sempat terjadi pertengkaran sengit, aku dan anggota party lain bingung harus
bersikap seperti apa hingga akhirnya party dibubarkan. Aku mengejar Chaula yg pulang
sendirian ke clan hall, lalu aku mencoba mengajaknya bicara baik-baik. Dari
Chaula aku mendengar pengakuan, kalau dia marah pada Buzuzima karena dia dan
teman-teman hitter lainnya tidak fokus dan terlalu banyak mengoceh, padahal
Chaula sadar sebagai seorang Eva Saint dirinya yg sangat lemah terhadap serangan
fisik sudah berusaha maksimal melakukan tugasnya dalam party itu, bahkan hingga
Mana Powernya tandas. Namun dia merasa member party seperti tak mengerti
bagaimana posisinya. Aku bisa memahami apa yg dirasakan Chaula, tapi menurutku dari
sisi yg berbeda Buzuzima juga merasa apa yg dia lakukan sudah benar. Sehingga
dia tak mau disalahkan, sama seperti Chaula yg tidak terima dilimpahkan kesalahan
sedemikian rupa oleh Buzuzima.
Keesokan paginya aku mendapat
kesempatan ngobrol dengan Buzuzima, dan benar analisaku. Buzuzima punya
anggapan yg sama dengan Chaula, dia merasa sebagai seorang diposisi Hitter sudah
melakukan tugasnya dengan benar, Buzuzima beranggapan Chaula lah yg terlalu
lemah pertahanannya dan tidak tangkas bertindak. Disini aku berusaha meluruskan
pandangan Buzuzima tentang profesi seorang Mystic. Secara fisik memang sudah
takdirnya seorang Mystic itu lemah dalam hal pertahanannya, karena untuk
armornya hanya menggunakan jenis Robe. Dan itu mutlak tak bisa di ganggu gugat.
Sama halnya dengan Kamael yg terlahir dengan takdirnya menggunakan armor Light.
Walaupun mungkin pertahanan fisik sedikit lebih tinggi dari pada armor jenis
Robe yg berbahan lebih tipis. Dari hasil pembicaraan itu akhirnya Buzuzima bisa
sedikit menerima penjelasanku. Jujur saja dalam hati pun sebenarnya aku merasa
bersalah, karena memang profesi Magic tidak membantu apa pun dalam hunting di
Giant Cave, karena monster di sana kebal terhadap serangan magic. Setelah
kejadian itu aku tak pernah melihat atau mendengar Buzuzima dan Chaula bertegur
sapa. Hingga dikemudian hari aku mendapati kabar kalau Buzuzima memutuskan
hengkang dari ForeignKNIGHTs.
Aku sedih, karena aku merasa
sebagai teman aku gagal mendamaikan mereka. Tapi tetap saja aku tak dapat
berbuat banyak, aku berusaha bersikap netral. Aku tetap menjaga hubungan baik
dengan keduanya. Sesekali masih hunting bareng Chaula atau pun Buzuzima.
Ada yg pergi kemudian ada pula yg
datang, seminggu setelah Buzuzima hengkang dari clan aku dikejutkan oleh member
baru yg amat kukenal. Seorang Doombringer dengan Dinasty Light itu tiba-tiba
ikut nimbrung saat aku, Chaula, Jeffz dan Aisha tengah asik mengobrol seputar
pendaftaran fortress. Dia adalah Rey0o3, dengan sapaan hangat aku pun menyambutnya dengan suka cita. Rey0o3
mengatakan dia benar-benar tak menyangka kami bisa bergabung dengan clan yg
sama. Karena memang sudah lama juga kami tidak bertemu.
Ada perasaan tak nyaman
menghampiriku, rasa minder yg luar biasa membuatku menjadi sosok yg pendiam dan
murung akhir-akhir ini. Aku iri melihat Chaula, Jeffz, Aisha, dan Rey0o3 yg
kini telah memakai armor dynasti yg tampak mewah, terlebih saat tanpa sengaja
aku melihat MaggieLena dikota Giran yg juga telah memakai 1 set Dynasti Robe.
Tak seperti aku yg masih memakai Majestic Robe dan sesekali memakai Dark
Crystal Robe yg tampak makin pudar warnanya. Sering aku memilih untuk
menyendiri. Dan sudah beberapa kali aku menolak ajakan Aisha dan Chaula untuk
hunting bareng. Jika pun harus hunting aku memilih hunting dengan MydeaR saja. Setidaknya dengan begitu aku tak merasa terusik karena rasa minder yg tak kenal kompromi. Meskipun tak ada yg mempermasalahkan kondisiku, tapi tetap saja perasaan itu menghantui pikiranku. Kadang aku merasa seperti berada dalam sebuah gua sempit, sesak dan gelap jika teringat betapa aku merasa kerdil di clan ini.
Sore ini, aku memilih
duduk sendirian di Giran Harbor, menikmati suara ombak dan semilir angin yg
lembut, berharap kegundahan ini bisa berkurang. Ketika aku tengah asik dengan kesendirianku, aku menangkap suara
langkah berat dibelakangku. Namun aku tak tertarik untuk mencari tahu siapa pemilik
langkah itu, yg pasti aku tak suka karena merasa kesendirianku terusik. Perlahan
suara langkah itu makin mendekat, aku tetap tak peduli. Hingga aku tak
mendengar lagi suara langkah itu. Mungkin si pemilik langkah itu menghentikan
langkahnya.
“Ada lagi yg hobby melamun di dermaga”
Ujar suara berat dibelakangku, suaranya sama beratnya dengan suara langkahnya
yg aku dengar tadi. Aku memilih diam dan mengacuhkan suara dibelakangku, moodku sedang buruk.
“Ooiii... Manusia, tidur ya kamu?”
Suara berat itu makin terdengar lantang
“Berisik...!!!” Jawabku ketus tanpa menoleh sedikitpun kepada sosok dibelakangku
“Hei, sepertinya aku mengenali
suaramu” Sahutnya yakin
Mendengar jawabannya mau tak mau
aku memalingkan muka dan melihat kearah suara itu. Dan dibelakangku kudapati
sosok berwarna hijau lumut bertubuh tinggi besar memakai armor Imperial
Crushader dan memegang sebuah blunt yg dinamakan Dynasti Crusher tengah
menatapku, kini dia terlihat menggunakan lambang clan yg sama dengan Ascleopus, TheLeague. Aku masih ingat sosok itu, dia adalah deRseRbeL orang yg dulu pernah
menyeretku dari Rune Harbor kekota Rune. Dan kali ini jangan-jangan dia juga
akan menyeretku ke kota Giran. Aku heran dengan Orc ini, apa memang hobby nya
nongkrongin orang di harbor apa ya?
“Huufftth... kau lagi” Aku
mendengus kesal
“Wah benar rupanya aku
mengenalmu, mana kembaranmu?” Tanyanya sambil beringsut duduk disebelahku
Aku diam, aku malas
menanggapinya. Dan aku benar-benar merasa terganggu dengan kehadiran Orc ini.
Kemudian aku beranjak dari tempat dudukku bersiap untuk meninggalkan tempat
ini.
“Wah kok udah mau pergi aja?? Gk suka
ya aku ada disini??? Maaf ya, aku saja yg pergi” Ujarnya dengan ekspresi
bersalah. “Tapi sebelum aku pergi aku mau kasih ini ke kamu aja deh” Katanya
sambil menyodorkan sebuah bungkusan padaku.
“Apa nih?” Tanyaku dengan tatapan
curiga
“Ini pakaian, aku mendapatkannya
dari hasil menjalankan misi dikota Aden, si Master yg memberi misi bilang,
pakaian ini bisa dipakai oleh semua ras baik laki-laki atau perempuan bisa
dipakai saat upacara pernikahan. Nama pakaian ini adalah Formal Wear, tapi
setelah aku mencobanya aku merasa tidak nyaman. Aku bingung mau kuapakan
pakaian ini. Aku mencoba menawarkan pada pedagang-pedagang di Aden tapi tak ada
yg tertarik. Jadi dari pada kubuang lebih baik untukmu saja” Ujarnya
menjelaskan padaku dengan tampang sedih lalu meletakkan bungkusan itu didekat kakiku.
Aku tak tahu harus merespon
seperti apa, pernikahan? Formal Wear?? Apa maksudnya? Aku tak mengerti sama sekali.
"Maaf aku gk mau, aku gk membutuhkan benda itu" Jawabku dingin, lalu membuang muka kearah laut
"Maaf aku gk mau, aku gk membutuhkan benda itu" Jawabku dingin, lalu membuang muka kearah laut
“Sorry sudah mengganggu, aku
harap suatu saat bisa melihatmu memakai pakaian ini, pasti terlihat indah”
Setelah bicara seperti itu, Orc itu langsung pergi meninggalkan Giran
Harbor.
Kemudian aku kembali duduk
ditempatku semula, kutatap bungkusan yg tergeletak begitu saja didekatku. Dan aku
tak merasa tertarik sedikitpun untuk menyentuhnya.
*to be continue*


Foto yang paling bawah seronok...
BalasHapusKalau kata orang malaysia sana kak Seronok = Senang >_< wkwkwkwkwk..
Hapus