Selasa, 04 Juni 2013

Chapter 26

"Hati Yang Terusik"

 
“CrazYCroT!!!” Seruku tertahan, aku tak menyangka jika Doombringer ini menyaksikanku berubah menjadi seorang Archmage. Perlahan member Mongol yg berada dibarisan Main Clan ini menghampiriku dengan senyuman yg tak bisa kumengerti artinya.

“Sudah siap menggunakan Armor grade S?” Bisiknya padaku saat ia telah berada amat dekat denganku

“Armor grade S?” Ulangku tak mengerti

“Yah seperti Major Arcana atau Dynasti Robe misalnya” Jawabnya yakin

Aku baru terfikir sekarang, aku tak punya cukup adena untuk mendapatkan barang-barang itu, harusnya sejak mulai menginjak level 70 aku sudah memikirkan hal ini, mengumpulkan adena agar dapat memperoleh armor dan weapon grade S. Aku terdiam sejenak memikirkan ketidaksiapanku dari segi materi. Sesaat aku merasa gagal, bahkan untuk memenuhi kebutuhanku sendiri saja aku tak mampu. Aku mengutuki diriku yg tak berfikir kedepan, gampang putus asa dan sulit bangkit. Itulah yg menyebabkan kini aku menghadapi ketidaksiapan dalam mendapatkan armor dan weapon grade S ketika aku telah menjadi seorang Archmage.

“Hei..!!! Kok bengong??” Ujar CrazYCroT membuyarkan lamunanku

“Ah, tak apa” Jawabku dengan ekspresi yg masih terkejut

“Oke, sepertinya tugasku menemani cc Arisa sudah selesai ya?” Tiba-tiba Ascleopus bersuara dari pojok ruangan. Aku baru menyadari rupanya member TheLeague ini sejak tadi masih disini.

“Ah maaf, aku hampir melupakanmu” Jawabku dengan perasaan menyesal

“Tak apa cc, aku harus pergi sekarang. Sepertinya ada yg ingin aku lakukan bersama teman-temanku” Kata Ascleopus tegas

“Ya, baiklah. Terima kasih banyak ya atas bantuanmu hari ini, kalau kamu tidak membantuku mungkin hari ini aku belum menjadi Archmage” Jawabku penuh rasa haru

“Ah tidak perlu berlebihan seperti itu, selagi bisa tak ada salahnya kita saling bantu” Ujar Ascleopus mantap

“Waahh, aku juga harus bilang makasih yg sebesar-besarnya nih bro sudah meluangkan waktu buat menemani nonaku ini menyelesaikan misinya, kalau aku tak sibuk tentu kau tak akan direpotkan” Kata CrazYCroT dengan senyum ceria, dia bicara sambil mengelus lembut kepalaku

“Iya sama-sama, aku pergi sekarang. Hati-hati ya cc Arisa dan sampai jumpa” Jawab Ascleopus dengan sikap dingin, kemudian dia pergi meninggalkan kami berdua

Setelah Ascleopus pergi, aku dan CrazYCrot juga meninggalkan kuil master wizard perlahan sambil mengobrol. Dia menceritakan jika tadi dari kota Rune dia langsung menuju clan hall ForeignKNIGHTs untuk mencariku, dia tahu dari teman-teman di clan kalau aku sudah mencapai lvl 76. Tadinya dia berniat membantuku menyelesaikan misi, tapi terlambat. Saat dia melihatku dan Ascleopus menuju kuil dia mengikuti hingga prosesi perubahanku menjadi Archmage.

“Jujur aku sedikit kecewa, karena keterlambatanku aku tak bisa membantumu, tapi juga cukup senang karena kamu gk mengalami banyak hambatan menjalani misi-misi kamu. Khusus sama teman TheLeague mu tadi, aku benar-benar bersyukur dia mau membantumu”. Katanya panjang lebar, dan saat itu kami sudah sampai didepan teras temple kota megah ini. Aku hanya tersenyum saja menanggapi ucapannya.

“Oh ya, kemana saja akhir-akhir ini?? Banyak kegiatan clan?” Tanyaku kemudian

“Buat sementara sih aku gk ikut dulu kegiatan Raid Boss, paling cuma ikut kegiatan war field atau castle siege saja, tapi tidak rutin” Jawabnya datar sambil membenarkan letak Icarus Heavy Arms nya. “Aku sedang fokus leveling sama temen-temen Mongol lainnya juga, jadi kalau gk bisa ikutan war atau castle siege kami yg sedang fokus leveling langsung mengkonfirmasi ke JassJuss dan biasanya beliau langsung mengizinkan” Ujarnya melanjutkan cerita.

“Hemmm... memangnya hunting dimana kalian?? Sepertinya betah sekali” Tanyaku antusias

“Yah betah gk betah sih dijalanin aja, toh buat kepentingan kedepan juga” Jawabnya santai sambil beringsut mengambil posisi duduk. Kami hunting di Dreamy, disana kita tak pernah tahu seperti apa dunia diluar, tak tahu kapan siang dan kapan malam. Jadi jika mau kesana harus menyiapkan keperluan sebanyak mungkin. Biasanya kami baru akan kembali kekota setelah persediaan hampir habis, tapi jika waktu mendesak yg kembali kekota hanya 1 atau 2 orang saja, sisanya menunggu ditempat dreamy” Ujarnya menjelaskan padaku

“Jadi sekarang kau dapet tugas buat mengambil persediaan dreamy??” Tanyaku lagi

“Sebenarnya hari ini semua member party pada balik kekota, buat ambil persediaan masing-masing sesuai kebutuhan. Makanya begitu sudah mendapatkan semua keperluanku aku langsung mencarimu, karena didalam dreamy aku melihatmu memakai 1 set Dinasty Robe, cantik sekali” Jawab CrazYCroT dengan senyum jahilnya.

“Halaaahhh... Kebanyakan mimpi kau!” Jawabku meledeknya. “Jadi kau mau lanjut dreamy lagi sekarang?”

“Yah, tapi mungkin sekitar setengah jam lagi” Jawabnya santai

Ditengah asik mengobrol tiba-tiba aku mendengar suara wanita berteriak lantang

“Woooiiiii CrazYCroT ngapain kau disitu?? Dicari kemana-mana gk taunya malah disini” Gerutu seorang wanita sambil berjalan kearah kami.

Wanita ini seorang human mystic sepertiku juga, mengenakan 1 set Destino Robe lengkap dengan sigilnya serta Sword of Miraclenya yg menyala terang sekali, bahkan Sword of Valhallaku yg di enchant hingga +7 saja masih kalah terang.

“Ah berisik kau, bawel!!!” Sahut CrazYCroT pada wanita itu

“Jadi ikut Dreamy gk sih lo??” Ujar wanita itu lagi nyaris berteriak

“Iya, sebentar napa sih? Gk sabaran amat” Jawab CrazYCroT dingin “Oh iya Arisa kenalin nih temenku namanya Viecha, si Cardinal abal-abal” Ujar CrazYCroT dengan tatapan merendahkan kearah Viecha

“Enak aja, lo kali yg cupu” Jawab Viecha ketus

“Sikapnya jangan diambil hati ya Sa, memang begitu bawaannya, tapi aslinya dia baik kok” Ujar CrazYCroT meyakinkan aku

“Hai cc Viecha namaku AriSaFusChiDa dari ForeignKNIGHTs” Sapaku ramah

“Ehemm.. iya, aku sudah tahu” Jawabnya sinis

Aku melihat gelagat yg kurang bersahabat dari Cardinal ini, mungkin karena dia baru mengenalku. Tapi mungkin juga karena dia memang tak menyukaiku.

“Ayo kita balik ke Rune, yg lain sudah menunggu. Jadwal berangkat dimajukan setengah jam” Ujar Viecha seraya menggamit lengan CrazYCroT

“Kok dimajukan??” Tanya CrazYCroT sambil berusaha melepaskan pegangan tangan Viecha
 
“Iya soalnya tadi dapet informasi, dreamy mulai rame, kalau kita kelamaan nanti antrian makin banyak” Jawab Viecha tegas

“Walaahh, padahal masih belum puas menghirup udara kota” Ujar CrazYCroT tampak kecewa

“Sudahlah, ntar kalau sudah level 85 kan bebas kalau mau berkeliaran dikota atau mana saja” Jawab Viecha sambil menyeret CrazYCroT menuju Gatekeeper

“Eeeehh.. Arisa, aku pergi dulu, sampai ketemu lagi” Ujar CrazYCroT setengah berteriak
Aku hanya mengangguk pelan sambil tersenyum melihatnya pergi

“Iya, hati-hati” Bisikku lirih, mungkin hanya aku sendiri saja yg mendengar kata-kataku

 * * *

Seiring dengan levelku yg kini sudah mencapai lvl 76, aku pun ingin mencari lokasi hunting baru yg sesuai dengan levelku. Namun tempat hunting yg aku tahu hanya di Forest of the dead, walau begitu tetap kujalani juga. Kadang aku hunting sendirian di dalam Forest of the dead, walaupun monster disana sudah terlalu gampang karena levelku yg sudah jauh diatasnya. Tapi aku tak bisa berbuat banyak, hanya lokasi itu yg aku tahu. Atau kadang jika suasana clan sedang ramai, aku diajak hunting party dengan teman-teman di Giant Cave. Selama aku berada di clan ini yg paling sering mengajakku ngobrol adalah Aisha. Wanita Storm Screamer itu sangat ramah padaku, kadang juga dia mengajakku mengobrol dengan pimpinan clan. Aku menilai Aisha sangat akrab sekali dengan leader clan ini, mungkin karena pembawaannya yg supel dan ramah. Ada juga si Eva Saint wanita bernama Chaula, pada beberapa kesempatan aku pernah hunting bareng dia di Giant Cave bersama member ForeignKNIGHTs lain, ada Jeff dan Buzuzima si Berserker. 

Seperti saat itu aku kurang menyimak obrolan apa yg tengah mereka bahas, entah kenapa tiba-tiba Chaula terlibat adu mulut dengan Buzuzima ketika kami hunting bersama di Giant Cave. Sempat terjadi pertengkaran sengit, aku dan anggota party lain bingung harus bersikap seperti apa hingga akhirnya party dibubarkan. Aku mengejar Chaula yg pulang sendirian ke clan hall, lalu aku mencoba mengajaknya bicara baik-baik. Dari Chaula aku mendengar pengakuan, kalau dia marah pada Buzuzima karena dia dan teman-teman hitter lainnya tidak fokus dan terlalu banyak mengoceh, padahal Chaula sadar sebagai seorang Eva Saint dirinya yg sangat lemah terhadap serangan fisik sudah berusaha maksimal melakukan tugasnya dalam party itu, bahkan hingga Mana Powernya tandas. Namun dia merasa member party seperti tak mengerti bagaimana posisinya. Aku bisa memahami apa yg dirasakan Chaula, tapi menurutku dari sisi yg berbeda Buzuzima juga merasa apa yg dia lakukan sudah benar. Sehingga dia tak mau disalahkan, sama seperti Chaula yg tidak terima dilimpahkan kesalahan sedemikian rupa oleh Buzuzima.

Keesokan paginya aku mendapat kesempatan ngobrol dengan Buzuzima, dan benar analisaku. Buzuzima punya anggapan yg sama dengan Chaula, dia merasa sebagai seorang diposisi Hitter sudah melakukan tugasnya dengan benar, Buzuzima beranggapan Chaula lah yg terlalu lemah pertahanannya dan tidak tangkas bertindak. Disini aku berusaha meluruskan pandangan Buzuzima tentang profesi seorang Mystic. Secara fisik memang sudah takdirnya seorang Mystic itu lemah dalam hal pertahanannya, karena untuk armornya hanya menggunakan jenis Robe. Dan itu mutlak tak bisa di ganggu gugat. Sama halnya dengan Kamael yg terlahir dengan takdirnya menggunakan armor Light. Walaupun mungkin pertahanan fisik sedikit lebih tinggi dari pada armor jenis Robe yg berbahan lebih tipis. Dari hasil pembicaraan itu akhirnya Buzuzima bisa sedikit menerima penjelasanku. Jujur saja dalam hati pun sebenarnya aku merasa bersalah, karena memang profesi Magic tidak membantu apa pun dalam hunting di Giant Cave, karena monster di sana kebal terhadap serangan magic. Setelah kejadian itu aku tak pernah melihat atau mendengar Buzuzima dan Chaula bertegur sapa. Hingga dikemudian hari aku mendapati kabar kalau Buzuzima memutuskan hengkang dari ForeignKNIGHTs.

Aku sedih, karena aku merasa sebagai teman aku gagal mendamaikan mereka. Tapi tetap saja aku tak dapat berbuat banyak, aku berusaha bersikap netral. Aku tetap menjaga hubungan baik dengan keduanya. Sesekali masih hunting bareng Chaula atau pun Buzuzima.

Ada yg pergi kemudian ada pula yg datang, seminggu setelah Buzuzima hengkang dari clan aku dikejutkan oleh member baru yg amat kukenal. Seorang Doombringer dengan Dinasty Light itu tiba-tiba ikut nimbrung saat aku, Chaula, Jeffz dan Aisha tengah asik mengobrol seputar pendaftaran fortress. Dia adalah Rey0o3, dengan sapaan hangat aku  pun menyambutnya dengan suka cita. Rey0o3 mengatakan dia benar-benar tak menyangka kami bisa bergabung dengan clan yg sama. Karena memang sudah lama juga kami tidak bertemu.

Ada perasaan tak nyaman menghampiriku, rasa minder yg luar biasa membuatku menjadi sosok yg pendiam dan murung akhir-akhir ini. Aku iri melihat Chaula, Jeffz, Aisha, dan Rey0o3 yg kini telah memakai armor dynasti yg tampak mewah, terlebih saat tanpa sengaja aku melihat MaggieLena dikota Giran yg juga telah memakai 1 set Dynasti Robe. Tak seperti aku yg masih memakai Majestic Robe dan sesekali memakai Dark Crystal Robe yg tampak makin pudar warnanya. Sering aku memilih untuk menyendiri. Dan sudah beberapa kali aku menolak ajakan Aisha dan Chaula untuk hunting bareng. Jika pun harus hunting aku memilih hunting dengan MydeaR saja. Setidaknya dengan begitu aku tak merasa terusik karena rasa minder yg tak kenal kompromi. Meskipun tak ada yg mempermasalahkan kondisiku, tapi tetap saja perasaan itu menghantui pikiranku. Kadang aku merasa seperti berada dalam sebuah gua sempit, sesak dan gelap jika teringat betapa aku merasa kerdil di clan ini.

Sore ini, aku memilih duduk sendirian di Giran Harbor, menikmati suara ombak dan semilir angin yg lembut, berharap kegundahan ini bisa berkurang. Ketika aku tengah asik dengan kesendirianku, aku menangkap suara langkah berat dibelakangku. Namun aku tak tertarik untuk mencari tahu siapa pemilik langkah itu, yg pasti aku tak suka karena merasa kesendirianku terusik. Perlahan suara langkah itu makin mendekat, aku tetap tak peduli. Hingga aku tak mendengar lagi suara langkah itu. Mungkin si pemilik langkah itu menghentikan langkahnya.

“Ada lagi yg hobby melamun di dermaga” Ujar suara berat dibelakangku, suaranya sama beratnya dengan suara langkahnya yg aku dengar tadi. Aku memilih diam dan mengacuhkan suara dibelakangku, moodku sedang buruk.

“Ooiii... Manusia, tidur ya kamu?” Suara berat itu makin terdengar lantang

“Berisik...!!!” Jawabku ketus tanpa menoleh sedikitpun kepada sosok dibelakangku

“Hei, sepertinya aku mengenali suaramu” Sahutnya yakin

Mendengar jawabannya mau tak mau aku memalingkan muka dan melihat kearah suara itu. Dan dibelakangku kudapati sosok berwarna hijau lumut bertubuh tinggi besar memakai armor Imperial Crushader dan memegang sebuah blunt yg dinamakan Dynasti Crusher tengah menatapku, kini dia terlihat menggunakan lambang clan yg sama dengan Ascleopus, TheLeague. Aku masih ingat sosok itu, dia adalah deRseRbeL orang yg dulu pernah menyeretku dari Rune Harbor kekota Rune. Dan kali ini jangan-jangan dia juga akan menyeretku ke kota Giran. Aku heran dengan Orc ini, apa memang hobby nya nongkrongin orang di harbor apa ya?

“Huufftth... kau lagi” Aku mendengus kesal

“Wah benar rupanya aku mengenalmu, mana kembaranmu?” Tanyanya sambil beringsut duduk disebelahku

Aku diam, aku malas menanggapinya. Dan aku benar-benar merasa terganggu dengan kehadiran Orc ini. Kemudian aku beranjak dari tempat dudukku bersiap untuk meninggalkan tempat ini.

“Wah kok udah mau pergi aja?? Gk suka ya aku ada disini??? Maaf ya, aku saja yg pergi” Ujarnya dengan ekspresi bersalah. “Tapi sebelum aku pergi aku mau kasih ini ke kamu aja deh” Katanya sambil menyodorkan sebuah bungkusan padaku.

“Apa nih?” Tanyaku dengan tatapan curiga

“Ini pakaian, aku mendapatkannya dari hasil menjalankan misi dikota Aden, si Master yg memberi misi bilang, pakaian ini bisa dipakai oleh semua ras baik laki-laki atau perempuan bisa dipakai saat upacara pernikahan. Nama pakaian ini adalah Formal Wear, tapi setelah aku mencobanya aku merasa tidak nyaman. Aku bingung mau kuapakan pakaian ini. Aku mencoba menawarkan pada pedagang-pedagang di Aden tapi tak ada yg tertarik. Jadi dari pada kubuang lebih baik untukmu saja” Ujarnya menjelaskan padaku dengan tampang sedih lalu meletakkan bungkusan itu didekat kakiku.

Aku tak tahu harus merespon seperti apa, pernikahan? Formal Wear?? Apa maksudnya? Aku tak mengerti sama sekali.

"Maaf aku gk mau, aku gk membutuhkan benda itu" Jawabku dingin, lalu membuang muka kearah laut

“Sorry sudah mengganggu, aku harap suatu saat bisa melihatmu memakai pakaian ini, pasti terlihat indah” Setelah bicara seperti itu, Orc itu langsung pergi meninggalkan Giran Harbor.

Kemudian aku kembali duduk ditempatku semula, kutatap bungkusan yg tergeletak begitu saja didekatku. Dan aku tak merasa tertarik sedikitpun untuk menyentuhnya.



*to be continue*

2 komentar:

  1. Foto yang paling bawah seronok...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau kata orang malaysia sana kak Seronok = Senang >_< wkwkwkwkwk..

      Hapus