" Salah Tingkah "
"Bruugghh.. Bruuugghh..!!!" Orc ini tampaknya tidak main-main dengan blunt nya, dia benar-benar ingin melukai lpopol. Aku terpaku ditempatku, kulihat lpopol berusaha menghindar, namun dia tidak balik menyerang. Wajahnya masih tampak dingin, Khodomo yg berusaha menenangkan si Orc terdiam pula. LiSyaoran nampaknya sudah sangat gelisah melihat saudaranya diserang. Namun Khodomo mencegahnya agar tak menyerang Orc yg terlihat sangat emosi itu.
Lalu...
"Braaakkk...!!!" tubuh lpopol ambruk membentur dinding batu yg mengelilingi kolam, rupanya dia tak berhasil menghindari serangan si Orc kali ini. lpopol berdiri dengan cepat lalu segera menghindar lagi
"Ah ini tak bisa dibiarkan, aku sudah tak tahan lagi melihatnya" Pekik LiSyaoran seraya bersiap membaca mantranya.
"Jangan..!!!" Cegah Khodomo sambil menahan Sword of Valhalla Lisyaoran, "Aku yakin lpopol bisa mengatasinya" Ucap Khodomo meyakinkan.
"Tapi ini sudah keterlaluan, aku tak bisa membiarkan mahluk kejam dan tak punya otak ini melukai saudaraku" Teriak LiSyaoran sengit.
"Percayalah pada ku Li, biarkan saja. kau tak bisa melihat lpopol sedang mempermainkan Orc itu?" Ujar Khodomo serius "Jika tidak, mana mungkin lpopol tidak menyerang sama sekali sampai sekarang" Lanjutnya tegas. LiSyaoran pun diam. Aku melihat Khodomo berdo'a, sepertinya dia sedang berusaha membantu lpopol.
Tak beberapa lama kemudian kulihat lpopol mengangkat bow nya secara tiba-tiba dan meluncurkan sebuah anak panah yg tepat mengenai bahu kiri si Orc. Seketika si Orc menghentikan serangannya dan mengerang menahan sakit. Kupikir lpopol akan benar-benar menghajar orc itu, tapi tidak. Dia diam memandangi si Orc yg kesakitan.
"Maaf kk, aku terpaksa melukaimu. Maafkan kami karena kami tak tahu kalau kolam ini tempat huntingmu sebelum kami tiba kemari, sekarang juga kami akan pergi" Ujar lpopol datar.
"Hei kenapa kita yg harus pergi?" Tanyaku tak mengerti
"Memang tak seharusnya kita menempati lahan milik orang lain nona, dan dalam hal ini tetap kita yg salah sekalipun kita tak tahu" Jawab lpopol tegas padaku
"Tapi kan...."
"Ayo kita pergi saja" Sambung Khodomo yg sepertinya sepemikiran dengan lpopol
"Aku tak suka pertengkaran, apalagi perang. Aku terlahir bukan untuk menjadi pembunuh sesamanya" Lanjutnya pula sambil melangkah keluar kolam.
"Tunggu dulu, apa iya kamu tak suka perang?" Tanyaku penasaran
"Untuk apa?? Biar dianggap hebat?? merasa jago?? atau Biar tenar?? Bagiku itu hanya kepuasan sesaat" Ucapnya tenang. "Aku hanya ingin hidup tenang, damai dan bahagia" Jawab lpopol dengan tatapan teduhnya ke arahku.
"Deg...!!! "Astaga ada apalagi ini, kenapa tiba-tiba jantungku berdegup keras melihat tatapannya" Gumamku dalam hati, lalu aku mengalihkan pandanganku kearah Orc yg sejak tadi hanya diam mendengarkan percakapan kami.
"Khodomo, pulihkan orc ini dengan Greater Heal mu setelah itu Party Recall" Ujarnya pada Khodomo.
"Oke deh" Jawab Khodomo dengan santai, kemudian setelah memulihkan orc itu, kami berjalan keluar kolam. Diluar kolam Khodomo bersiap membaca mantra Party Recall nya, namun sesaat sebelum efek party recall berjalan, sekali lagi pandangan mataku dan lpopol bertemu. Tiba-tiba saja wajahku terasa menghangat, sepertinya pipiku menyemu merah. Selanjutnya pandanganku buram, setelah pandangan mulai jelas aku sudah berada di kota Rune Township, tepat berada tak jauh dari Clan Hall Mongol Clan.
*to be continue*

Tidak ada komentar:
Posting Komentar