" Disappointed "
Pagi yg cukup mendung, kala aku mengawali hari di keramaian Kota Giran. Para pedagang yg tampak selalu sibuk dengan dagangan mereka masing-masing menjalankan rutinitasnya. Dalam diam aku melangkah perlahan ke arah anak tangga di depan Temple kota Giran yg megah ini. Aku duduk disalah satu anak tangga itu. Sejak kejadian di Swamp of Scream seminggu yg lalu aku jarang bertemu df4e. Entah kenapa aku jadi merasa sendirian, terkadang aku hunting sebentar lalu kembali ke kota atau menyendiri di Fantasy Island.
"Oooyyy.. pagi-pagi sudah melamun, kenapa sa?" Tiba-tiba LiSyaoran mengejutkan aku.
"Hei kau ini, bikin kaget saja" Ujarku pasang tampang manyun.
"Hehehe.. maaf, makanya, jangan suka melamun sendirian" Jawabnya lagi, lalu ikut duduk disebelahku.
"Emangnya LiSyaoran dari mana??" Tanyaku padanya
"Dari Clan Hall, pagi ini mendung ya" Ujarnya sambil mengelap ujung Valhalla Sword nya yg menyala terang.
"Owh Clan Hall kamu dikota ini??" Tanyaku padanya
"Ho'oh, tuh disebelah sana dekat Warrior Guild" Jawabnya tanpa menghentikan kesibukannya dengan Valhalla kesayangannya itu.
"Hemm... Sudah siap hunting nih sepertinya" Ujarku sambil menyenggol lengannya.
"Iya donk, aku mau hunting. Arisa mau ikut?" Ajaknya padaku
"Waahh.. lagi males nih, kamu duluan aja deh" Jawabku sambil tersenyum padanya.
"Okeee, baiklah. Aku mau pergi dulu sa, kamu hati-hati ya, sampai jumpa lagi" Ujarnya tersenyum sambil berdiri, lalu pergi.
Setelah LiSyaoran pergi aku pun segera beranjak dari tempat dudukku, menuju Aden entah apa yg ingin kutemukan disana, aku pun tak tahu pasti. Setiba di kota Aden aku berkeliling melihat orang yg sibuk berdagang. Entah kenapa ditengah keramaian kota Aden ini aku tetap merasa sepi. Beberapa jam berkeliling kota Aden, aku merasa bosan. Kemudian aku memutuskan ke Silent Valley. Elisa si Gatekeper hanya geleng-geleng kepala saja mendengar aku minta di telepotkan ke Silent Valley.
Ketika sampai di Silent Valley aku pun berjalan perlahan menyusuri jalan penuh kabut dihadapanku. Kuperhatikan situasi disekitarku, di tempat ini begitu banyak orang yg hunting dalam party. Kadang ada yg berdua, bertiga bahkan berlima. Aku mencoba menyerang seekor monster, tapi giant itu tampak tak terluka sedikitpun oleh serangan magic ku. Monster itu marah lalu menghajarku. Rasa sakit akibat hantaman monster giant ini membuatku jatuh tersungkur. Sekali lagi kugunakan Prominence, aura flare. Namun tak berhasil, sedikitpun tak menggeser tubuh monster ini dari tempatnya. Dan ketika aku memutuskan untuk melarikan diri, tiba-tiba monster ini tumbang hanya dengan sekali ayunan blunt seorang Orc dihadapanku.
"Hei cc, sedang apa kau disini?? mau bunuh diri ya??" Sapa Orc itu dengan wajah bingung, ternyata dia adalah GakDoyanMaho.
"Ah... tidak, aku hanya mencoba-coba saja hunting disini" Jawabku seraya berdiri lalu menggunakan battle healku.
"Waahhh.. nekat cc, disini bukan tempat huntingmu hahaha...!!!" GakDoyanMaho tertawa mengejek. "Kusarankan cc hunting di Forest Of the Dead aja sana, atau di Hot Spring" Lanjutnya memberi saran.
"Ya ya ya ya.. aku juga sebenarnya gk bener-bener mau hunting kok" Jawabku santai
"Ya sudah, kutinggal dulu ya" Ujar GakDoyanMaho sambil berlalu pergi dari hadapanku.
Kemudian aku kembali menyusuri sekitar Silent Valley, aku tak langsung pergi. Aku berjalan perlahan, namun tak lagi mencoba menyerang giant-giant disini. Tak lama berjalan aku melihat sosok Kamael yg kukenal. Dia tampak sedang hunting bersama teman partynya, aku mencoba mendekati, dan benar saja dia si gede bacod yg tumbang di Swamp of Scream seminggu yg lalu, Suyckidspo. Dia bersama Ferdi dan Adidani juga beberapa temannya di Clan RoyalFlush yg tak aku kenal. Setelah kupastikan itu benar-benar mereka aku pun memutuskan meninggalkan tempat itu.
Kuambil selembar Scroll Escape dari dalam inventoryku, namun belum sempat aku menggunakannya tiba-tiba aku merasakan hantaman yg kuat. Aku meringis memegangi kepalaku yg terasa sangat pusing. Beberapa detik kemudian aku melihat sosok yg tadi memukulku, dia Suyckidspo.
"Heeiii,,, kenapa kau memukulku?? Ujarku sambil masih memegangi kepalaku yg pusing
"Kenapa?? Gk terima??, ah manusia lemah!!" Jawabnya dengan nada menantang dan meremehkanku.
"Jelas gk terima lah kk, aku tak tahu salahku apa, kenapa dipukul begini??" Jawabku mulai emosi
"Lo mau tau salah lo apa?? Salah lo itu cuma 1, karena lo gk dihajar sama anak SesameStreet waktu party kita ribut di Swamp of Scream tempo hari" Jawab Suyckidspo seenaknya.
"Kok aku yg salah, kalau ngomong jangan se enak jidat lo gitu donk kk. Lagian kenapa juga kk bikin masalah sama mereka?? pake ngebacod segala pula ke mereka, gk bermutu" Jawabku kesal.
"Ya emang gue yg bacod duluan, tapi kenapa lo gk bantuin gue hah?!!" Bentaknya padaku
"Hellooooo..!!! buat apa aku bantuin orang yg jelas-jelas salah duluan" Ujarku sewot
"Alaahhh... gk usah sok suci deh lo, cewek aja belagu. Mentang-mentang lo pacarnya df4e trus lo ngerasa paling baik gitu?? Dasar pelacur!!!" Maki nya tanpa perasaan.
"Apa???!! Pelacur katamu?? Jaga itu mulut ya, jangan asal bacod!!!" Teriak ku makin emosi
"Kenapa?? tersinggung?? Emang Pelacur kan lo??" Ujarnya lagi makin gencar menghinaku
Aku yg tak terima dengan kata-kata kasarnya spontan langsung menyerangnya tanpa terkendali, sebagai cewek hati ku benar-benar sudah panas di hina serendah itu. Seakan tak mau kalah, Suyckidspo pun menyerangku balik dengan jurus-jurusnya. Tak lama kemudian datang df4e dan trizua1, mereka mencoba melerai kami. df4e dengan sigapnya menarik pergelangan tanganku dengan kasar. Aku pun membalas menepis tangannya dengan kasar juga.
"Sa udah, tahan emosimu" Ujar df4e mencoba menenangkanku
"Aku gk terima kk, dia ngatain aku udah kelewatan, macam dia tau aja siapa aku" Jawabku sengit, kutatap df4e dengan tatapan tajam.
"Iya, kk ngerti. Tapi tolonglah, dia memang orangnya seperti itu, kamu gk usah pedulikan kata-kata dia, sejak di Swamp of Scream tempo hari kan kamu tau cara bicaranya memang selalu begitu" Bujuk df4e padaku
"Yah, harusnya kk sebagai temannya bisa nasehatin tuh temennya, jangan bacod kasar seenaknya, nyalahin orang seenaknya. Padahal dia sendiri yg salah, dasar tolol!!!" Ujarku makin kasar. Lalu tiba-tiba Suyckidspo menghampiriku yg sedang bertengkar dengan df4e.
"Sudah df4e, ngapain kamu pacaran sama cewek kayak gini, gk guna. Cuma membebani saja" Ujar Suyckidspo ketus sambil mendorong kasar tubuhku.
"Eh jangan makin kurang ajar ya!!!" Jawabku setengah berteriak
"Cewek pelacur macam lo emang pantes dikurang ajari cc" Jawabnya dengan tatapan menjijikan kearahku.
"Banyak bacod kau!!!" Jawabku tanpa basa basi aku pun kembali menyerang Suyckidspo.
Seketika terjadi pertarungan antara aku dan Suyckidspo, teman-teman yg lain hanya terpaku melihat, termasuk df4e. Namun aku tak perduli, aku merasa harga diriku telah direndahkan sedemikian rupa, tanpa kutahu pasti kesalahanku. Namun keberuntungan memamang sepertinya tak berpihak kepadaku, fisik ku yg tak sekuat Kamael di tambah perbedaan level yg lumayan dengan profesi jelas berbeda, aku tak mampu menumbangkannya. Beberapa kali dia melucuti senjataku dengan jurus-jurusnya, serta membuat kepalaku kian pusing hingga membuatku tak bisa bergerak beberapa saat. Aku mulai kehilangan banyak darah, luka-luka ditubuhku tak kuhiraukan sama sekali. Seiring dengan pertarungan ini, hujan pun turun. Tetes-tetes cairan dingin yg menyerupai darah itu pun membasahi tubuhku yg hanya dibalut Dark Crystal Robe. Aku mulai sekarat, ketika Suyckidspo kembali melucuti Elemental Sword ku. Tepat saat dia menggunakan Crushing Pain nya, aku pun terkapar bersimbah darah.
Namun beberapa detik kemudian hal tak terduga terjadi, tiba-tiba aku merasa tubuhku ringan, aku merasakan efek Resurrection yg begitu kuat, membuatku dapat kembali bangkit dalam waktu sekejap. Saat itu juga aku merasakan banyak efek buff-buff dan memulihkan kondisiku secara instant, seketika luka-luka ditubuhku lenyap tak berbekas. Tak jauh dari ku berdiri 3 orang laki-laki. Seorang Eva Saint yg sangat mirip dengan Khodomo masih asik memulihkan tenagaku, dan 2 Kamael yg tak asing bagiku. Mereka Radit dan Ryosuke.
Teman-Teman yg melihat kejadian itu terkejut, aku pun tak kalah terkejut. Dan tanpa basa-basi si Elf yg namanya tak kuketahui itu tiba-tiba menyerang Suyckidspo dengan Mana Burn nya berkali-kali.
"Jangan songong kalau memperlakukan cewek, dasar tolol!!!" Ucap Si Eva Saint pada Suyckidspo.
"Eehh siapa kalian hah?? tiba-tiba ikut campur?? Teriak Suyckidspo dengan ekspresi wajah yg sangat tegang
"Gk penting kami siapa, yg pasti kami tahu gimana kamu memperlakukan cewek ini dengan cara gk wajar sejak tadi" Jawab Radit
"Dasar banci lo, beraninya sama cewek, najis!!!" Umpat Si Eva Saint lagi
"Udah Jhon, kita jangan sampai ketularan gede bacodnya dia" Ujar Ryosuke dengan ekspresi wajah yg dingin
Entah apa yg terjadi, tiba-tiba df4e menyerang Eva Saint itu dengan Triple Slash nya, melihat hal itu, Ryosuke pun maju menghadang df4e. Ditengah pertarungan yg menurutku semakin aneh ini, tiba-tiba dari arah depan banyak orang-orang berdatangan, melihat dari gelagatnya, tampaknya mereka teman-teman Radit dan Ryosuke, ada Berserker, Maestro, Gladiator, Eva Templar, dan Dominator juga ada MarukoINF.
Terjadi keributan besar di Silent Valley, orang-orang dari kubu Radit langsung menghajar kubu Suyckidspo, termasuk df4e.
"Orctic.. Cmah.. amankan!!!" Si Eva Templar teman Radit itu pun memberi intruksi pada Maestro dan Dominator yg berdiri tak jauh dariku. Seketika Cmah yg dikawal Orctic menarik lenganku untuk menjauh.
"Heeiii... apa-apaan ini, lepaskan!!!" Jeritku
"Santai cc, kami tak berniat jahat padamu, kami hanya ingin menolongmu. Radit dan Ryosuke sudah menceritakan kejadian seminggu yg lalu pada kami. Dan beberapa hari ini Radit, Ryosuke dan JhonTaylor memang sengaja mengikutimu, kami ingin memberi pelajaran pada si gede bacod itu" Ujar Cmah menjelaskan padaku
"Iya... tapi disana ada beberapa teman Clanku, aku tak bisa melarikan diri begini" Ujarku panik
"Cc gk belum sadar juga ya?? mereka bukan orang-orang yg pantas cc anggap teman. Lihat saja cara si gede bacod itu memperlakukanmu?? yg lainnya juga malah diam saja dan tak ada yg membelamu walaupun cc gk salah. Masih anggap mereka teman??" Ujar Orctic padaku.
Aku melihat pertarungan yg semakin besar dibelakangku. Aku berontak dan kembali berlari kearah pertarungan. Disana aku melihat trizua1 sudah tumbang, Suyckidspo juga mengalami hal yg sama, beberapa teman Radit pun tampak ada yg terluka parah. Dan df4e, tanpa kuduga, tiba-tiba dia menyerangku dengan Triple Sonic nya, seketika aku merasakan sakit yg teramat sangat, bahkan nyeri sampai ke ulu hati. Tak ada keinginan untuk melawan, yg ada hanya rasa kecewa yg amat besar menyelimuti hatiku. Lalu kubiarkan dia menyerangku, hingga tubuhku terkulai lemas. Sementara pertarungan yg semakin sengit terus berlangsung dihadapanku.
"Cc gk belum sadar juga ya?? mereka bukan orang-orang yg pantas cc anggap teman. Lihat saja cara si gede bacod itu memperlakukanmu?? yg lainnya juga malah diam saja dan tak ada yg membelamu walaupun cc gk salah. Masih anggap mereka teman??" Ujar Orctic padaku.
Aku melihat pertarungan yg semakin besar dibelakangku. Aku berontak dan kembali berlari kearah pertarungan. Disana aku melihat trizua1 sudah tumbang, Suyckidspo juga mengalami hal yg sama, beberapa teman Radit pun tampak ada yg terluka parah. Dan df4e, tanpa kuduga, tiba-tiba dia menyerangku dengan Triple Sonic nya, seketika aku merasakan sakit yg teramat sangat, bahkan nyeri sampai ke ulu hati. Tak ada keinginan untuk melawan, yg ada hanya rasa kecewa yg amat besar menyelimuti hatiku. Lalu kubiarkan dia menyerangku, hingga tubuhku terkulai lemas. Sementara pertarungan yg semakin sengit terus berlangsung dihadapanku.
*to be continue*




