Dengan setengah berlari aku tertatih melangakah bersama deRseRbeL, dia benar-benar tak mau melepaskan pegangan tangannya dari pergelangan tanganku. Pergelangan tanganku mulai terasa nyeri.
"Hei apa-apaan kau ini hah?? kita ini sebenarnya mau kemana??" tanya ku dengan suara setengah berteriak.
"Sudah jangan tanya-tanya dulu, ikut saja" Jawabnya tanpa menoleh.
"Aku gk mau, kamu kasar juga tukang paksa. Aku tak mau berteman denganmu" Teriakku sambil menyentakkan tanganku dengan keras, dan akhirnya berhasil melepaskan cengkraman tangannya. "akhirnya lepas juga dari Orc jelek ini" Gumamku dalam hati. Kemudian dia menatapku beberapa saat.
"Aku gk mau, kamu kasar juga tukang paksa. Aku tak mau berteman denganmu" Teriakku sambil menyentakkan tanganku dengan keras, dan akhirnya berhasil melepaskan cengkraman tangannya. "akhirnya lepas juga dari Orc jelek ini" Gumamku dalam hati. Kemudian dia menatapku beberapa saat.
"Aku hanya ingin membawamu ketempat yg lebih bagus dari rune harbor" Jawabnya tanpa ekspresi.
"Hei kalau mau mengajakku ketempat yg bagus tak perlu menyeret-nyeretku seperti ini. Ngajak baik-baik kan bisa" Sungutku tak suka. "Lagi pula wajahmu itu sudah jelek, tak perlu kau buat ekspresi makin jelek" Jawabku kesal.
"Iya maaf, aku tahu tampangku jelek dan menakutkan"
"Tampangmu memang jelek, tapi aku tak takut" Jawabku jujur, karena aku memang tak merasa takut dengannya sekalipun wujudnya seperti Turak Bugbear di Hardin Private Academy.
"Ya baiklah nona, mengomel nya nanti saja, ayo ikut aku dulu" jawabnya sambil melangkah ke arah Ilyana gatekeeper di kota rune. Aku mengikutinya dengan langkah ragu. Kemudian dia meminta Ilyana mentelepotkan kami ke kota Heine.
Setiba di kota heine dia mengajak ku berkeliling, kota ini begitu indah. Sebuah kota klasik Modern yg dibagun di permukaan air. Amat menarik, susananya juga menyenangkan. Walau tak seramai aden dan giran tapi kurasa ini kota yg cukup indah. Tiba-tiba aku teringat kembali pada ChurChaL, dia bilang Heine ini kota cinta, mungkin karena disini suasanya tenang dan menimbulkan kesan romantis.
"Ah kapan ChurChaL kembali?" Gumamku pada diri sendiri, namun rupanya gumamanku terdengar oleh deRseRbeL
"Apa?? siapa yg kembali?" Tanya nya padaku.
"Ah bukan siapa-siapa hanya teman lama" Jawabku tegas.
"Oh teman lama, pacar mungkin" ucapnya sambil menatapku.
Aku hanya diam sambil menatapnya dengan pandangan tak suka, karena dia sangat sok tau. Lalu dia membuang muka.
"Oh teman lama, pacar mungkin" ucapnya sambil menatapku.
Aku hanya diam sambil menatapnya dengan pandangan tak suka, karena dia sangat sok tau. Lalu dia membuang muka.
"Iya iya aku tak akan bicara lagi" Jawabnya dengan ekspresi bersalah.
Kemudian kami mengelilingi kota heine, dia juga memberi tahu aku kalau dikota inilah tempat dilangsungkannya upacara pernikahan, hanya dikota ini dan tidak dikota lain. Aku terpaku sejenak, "itukah sebabnya dulu ChurChaL mengatakan Heine kota cinta, rupanya kota ini amat istimewa???" gumamku dalam hati. Tapi menurutku pantes kok, karena susana kota Heine yg cukup menarik dan indah. Lalu deRseRbeL mengajakku ke pelabuhan. Katanya disini disediakan kapal untuk pesiar gratis bagi kedua mempelai yg menikah, benar-benar romantis.
"Hei kenapa diam saja?? bicara lah" Ucapnya tiba-tiba
"Oh ya terima kasih sudah mengajakku kekota ini, hanya saja aku sedang tak berminat mengobrol. Maaf ya??" Jawabku sekenanya.
"Yaahh baiklah, bagaimana kalau kau kuajak ketempat berburu??"
"Berburu kemana?? aku sedang malas" Jawabku ketus.
"Hei jangan bicara begitu, kita berburu ubur-ubur diparnassus, disana tempat yg bagus lho, dari pada kamu sendirian gk tau mau ngapain kan?" tanyanya serius.
"Hei jangan bicara begitu, kita berburu ubur-ubur diparnassus, disana tempat yg bagus lho, dari pada kamu sendirian gk tau mau ngapain kan?" tanyanya serius.
"Ya ya ya ya... baiklah, aku ikut. Tapi tanpa diseret-seret seperti tadi"
"Hemmm... Oke" Jawabnya lalu dia mengajakku bergabung kedalam party.
Setelah itu kami bertelepot ke Parnassus, dan tiba-tiba aku mendengar suara seseorang yg rasanya pernah aku dengar.
"Hei tunggu aku di spawn ya" Itu Suara yg tak asing bagiku, aku mencoba menoleh sekeliling tapi hanya ada aku dan deRseRbeL di sekitar pantai ini.
"Suara siapa itu?" tanyaku pada deRseRbeL
"Oh itu temanku baru saja kuajak bergabung kedalam party" Jawabnya. Kemudian dia mulai menyerang monster berbentuk ubur-ubur yg ada disekitar kami. Namun setelah beberapa saat dia menghajar monster itu, tiba-tiba monster itu berubah menjadi seekor macan, namun tubuhnya bening seperti kaca. Macan itu tampak sangat kuat, lalu deRseRbeL menyuruhku kabur sambil melemparkan blessed scroll escape dengan tergesa-gesa kearahku. Sesaat aku bingung, tapi rasanya aku tak mungkin membantunya melawan monster ubur-ubur itu. Levelku dan dia terlalu berbeda jauh. deRseRbeL terus memaksaku untuk segera pergi.
"Pegilah dulu, nanti kita bertemu di Heine saja, kondisi sedang tidak aman untukmu" katanya sambil terus menghajar macan yg makin ganas itu.
"Baiklah aku akan pergi" jawabku dengan setengah tidak tega. Lalu aku menarik simpul pada gulungan blessed scroll escape ditanganku. Sesaat sebelum aku pergi aku melihat sosok kamael datang dari arah berlawanan setengah berlari kearah deRseRbeL dan ikut menghajar macan itu. Tatapannya yg dingin membuatku tersadar, aku mengenalnya. Kemudian jantungku terasa berdetak lebih keras. Lalu ketika sudah berada di Heine kudengar suara deRseRbeL dari kejauhan.
"Tetap di Heine ya, jangan menyusul lagi, aku akan segera kembali" Setelah itu hening.
Satu hal yg kupikirkan kali ini, Kamael itu.... aku tadi mendengar suaranya, lalu dia muncul sesaat sebelum aku menghilang. Yah aku yakin dengan apa yg aku lihat walau hanya sekilas, Dia adalah ChurChaL...
"Tetap di Heine ya, jangan menyusul lagi, aku akan segera kembali" Setelah itu hening.
Satu hal yg kupikirkan kali ini, Kamael itu.... aku tadi mendengar suaranya, lalu dia muncul sesaat sebelum aku menghilang. Yah aku yakin dengan apa yg aku lihat walau hanya sekilas, Dia adalah ChurChaL...
*to be continue*

Tidak ada komentar:
Posting Komentar