Selasa, 25 September 2012

Chapter 7

"My Secret Mind"


Sayup-sayup aku mendengar suara seseorang memanggil namaku, tapi sekujur tubuhku terasa amat sakit. Rasa nyeri dikepala kian terasa.

"Arisa, bangun Sa" Panggil suara itu dengan nada panik.

Perlahan kubuka mata, pandanganku masih belum begitu jelas, dihadapanku duduk seorang DarkElf cowok memperhatikanku, dia QueenSaveZ. Saat kesadaranku mulai pulih aku teringat kembali peristiwa beberapa saat sebelum kesadaranku menghilang, dan kini entah sudah berapa lama aku tak sadarkan diri. Didekat DarkElf itu ada MaggieLena, dia tampak sedang mengobatiku. Ya aku terluka ketika hunting tadi dan kini MaggieLena merawatku.

"Dari mana dia tahu aku terluka??" Tanyaku dalam hati. 

"Ah cc Arisa sudah mulai sadar" Ucap Lena pada QueenSaveZ

"Ah iya, Arisa maafkan aku ya tadi tak sempat menolongmu" Katanya penuh sesal

Aku mencoba duduk dibantu Lena, kuraba kepalaku yg terasa nyeri. Kusentuh pelipisku terasa cairan meleleh. Rupanya pelipisku terluka, Lena pun berusaha memulihkan aku lagi.

"Iya gk apa-apa, aku mengerti kamu juga tadi sedang kewalahan melawan monster-monster itu, aku udah baikan kok" Jawabku menenangkannya.

"Yang benar?? tapi aku tetap merasa bersalah padamu Sa, aku panik lalu aku membawamu kerune ini biar lebih aman, tapi kamu tak sadar-sadar juga aku sampai kebingungan" Jawabnya lagi.

"Iya tak apa, terima kasih sudah bersusah payah membawaku kemari" Kataku sambil tersenyum. Aku tak ingin membuatnya semakin merasa bersalah.

"Oh ya kok Lena tau aku terluka?" Tanyaku pada Lena.

"Tadi kebetulan aku sedang ada disekitar sini, lalu aku melihat cowok ini membawamu yg sedang teluka langsung saja aku hampiri" Terangnya padaku

"Oh begitu, terima kasih juga ya??" Jawabku

"Iya sama-sama cc, dulu juga cc pernah menolongku" Ucapnya sambil tersenyum.

"Oh iya Lena kenalkan ini temanku QueenSaveZ" Aku memperkenalkan QueenSaveZ pada Lena. Lalu mereka pun berkenalan. Setelah itu kami berpisah, karena masing-masing masih ada hal yg akan dilakukan. 

Aku pun memilih untuk beristirahat dulu, karena aku benar-benar merasa lelah. Dengan langkah pelan aku menuju rune harbor sendirian, aku ingin beristirahat disana.  Ditengah jalan aku bertemu dengan sosok DarkElf cewek yg rasanya aku kenal. Dia menatap lekat kearahku.

"Ah ya aku ingat, dia yg memberiku banyak adena ketika aku lulus Academy diclanku dulu juga yg mengeluarkan aku dari clan, Huh... dasar sombong" Omelku dalam hati sambil bersikap acuh dan pura-pura tak melihatnya. Namun tiba-tiba dia memanggil namaku.

"AriSaFusChiDa?!" Dia memanggilku dengan tatapan angkuh.

Aku memaksakan diri menoleh padanya.
"Ada apa??" Jawabku tak ramah.

"Ah ternyata benar kamu Arisa" Ucapnya sambil tersenyum sinis

"Memangnya ada urusan apa kau mau repot-repot menyapaku?" Tanyaku tak kalah angkuh

"Ah tak ada urusan apa-apa, aku hanya memastikan saja. Ternyata kamu bisa juga ya bertahan tanpa si pecundang itu" Katanya dengan nada penuh kebencian.

"Apa maksudmu?? Siapa pecundang??" Tanyaku heran

"Ya siapa lagi kalau bukan mantan pacarmu itu hahaha..." jawabnya sambil tertawa.

"Siera1st maksudmu??" Aku mempertegas pertanyaanku.

"Yah dia sudah meninggalkan mu tapi kamu masih saja menyebut namanya, sudah kubilang sebaiknya lupakan saja si pecundang itu" Jawabnya dengan suara tegas sambil berlalu meninggalkan aku.

Aku terpaku sesaat, lalu kulanjutkan lagi berjalan menuju rune harbor. Sepanjang jalan tak henti-hentinya aku berfikir apa maksud perkataan cewek tadi. Ada apa dan kenapa dengan Siera1st, tampaknya wanita itu amat tak suka pada Siera1st, padahal mereka kan 1 clan. Atau jangan-jangan dia juga pernah sepertiku?? pernah dekat dan mencintai Siera1st. Berbagai macam hal berkecamuk difikiranku. Aku mulai bertanya-tanya lagi dalam hati, bagaimana kabar Siera1st dan dimana kah dia sekarang.


Ketika aku sudah tiba di rune harbor aku menuju dermaga tempat aku duduk-duduk bersama Lena tempo hari. Aku merasa ada sesuatu yg terjadi pada Siera1st, aku ingin sekali mencarinya, tapi aku tak tahu harus kemana dan bertanya pada siapa. Dalam diam aku merasa sedih walaupun kini aku sudah punya beberapa teman baru yg baik, tapi rasanya Siera1st jauh sangat berbeda. Aku merindukan tatapan dingin dan senyuman jahilnya, Ah tiba-tiba aku begitu merindukannya. Teringat kembali pada saat pertama kali kami bertemu. Setelah ChurChaL dia orang kedua yg sudah mengajariku banyak hal.  

Ketika aku tengah asik dengan lamunanku tiba-tiba datang seseorang menghampiriku lalu duduk tak jauh dariku.

"Eh ini kan deRseRbeL, Orc yg aku kenal kemarin" Ucapku dalam hati 

"Hallo, mana kembaranmu..??!" Sapanya ramah padaku 

"Sudah kubilang kami cuma teman, tidak kembar" Jawabku ketus, mahluk ini mengajakku bercanda pada saat yg tak tepat. Moodku sedang tak baik.

"Waahh mulai deh galaknya, maaf ya kalau aku mengganggumu" Jawabnya santai. Lalu mulai memejamkan mata layaknya orang bersemedi. Tampaknya dia sangat menikmati suasana disini.

"Jangan memandangiku seperti itu" Ucapnya tiba-tiba.

Aku terkejut, sial dia tau aku sedang menatapnya padahal matanya tertutup.

"Rune harbor memang tempat yg nyaman untuk bersantai, tempat yg cukup pas untuk menyendiri dan merenung" Katanya tanpa membuka mata.

"Yah, mungkin" Jawabku sekenanya.

"Bukan mungkin, tapi memang benar" Jawabnya masih dengan sikap bersemedi.

"Terserahlah mau bicara apa" Kataku sambil membuang muka kearah laut.

"Hei jangan pasang tampang suram, nanti masa  depanmu juga suram" Cerocosnya masih tetap memejamkan mata.

Aku diam, aku tak ingin mendebatnya.

"Kamu mau kuajak kesuatu tempat yg menarik?? biar tampangmu gk suram gitu terus" Tawarnya padaku.

"Memang mau kemana??" tanyaku tak berminat

"Ada deh, yuk ikut" katanya sambil berdiri mendahuluiku.

Aku tak beranjak dari tempatku, rasanya aku tak ingin kemana-mana, lalu aku menatapnya sambil bertanya dalam hati. "Mau dibawa kemana aku?" 

Melihat aku yg masih diam deRseRbeL menyeretku meninggalkan rune harbor, aku mencoba menepis pengangan tangannya tapi tak bisa, terlalu erat.

"Hei mau kau bawa kemana aku?" Ucapku setengah berteriak sambil mencoba melepaskan tangannya. Tapi Orc ini tak menjawab, dia hanya diam sambil terus melangkah membawaku meninggalkan rune harbor.

* to be continue *    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar