"Spirit Of Beauty"
Hari yg cerah didesa Talking Island, setelah menempuh perjalanan yg cukup melelahkan aku pun tiba didesa ini. Suasana yg tampak begitu biasa saja menurutku. Semua orang beraktifitas dengan rutinitasnya masing-masing. Aku beristirahat dipelataran tugu ditengah desa. Aku melihat nampak beberapa orang sedang ngobrol disana, tapi aku tak begitu peduli. Aku ingin benar-benar memulihkan kondisiku karena aku ingin mulai berburu monster lagi untuk menaikan levelku.
30 menit kemudian aku bangkit, aku ingin mencari guide didesa ini untuk meminta petunjuk dimana tempat hunting yg cocok untukku. Beberapa menit berjalan disekitar Talking Island kemudian aku melihat seorang tampak sedang bebicara pada guide, tak lama orang itu pergi, aku pun menghampiri guide itu untuk menanyakan bagaimana memulai petualanganku.
"Maaf apakah anda guide didesa ini?"
"Ya benar, lebih tepatnya saya adalah Guide untuk para pemula, kalau aku melihat dari penampilanmu apakah kamu juga seorang petualang pemula?" guide itu tampak sudah tau siapa diriku.
"Benar, aku adalah pemula. Tapi aku belum tau apa yg harus aku lakukan untuk memulai perjalanan, karena sekarang aku masih level 5" jawabku dengan sungguh-sungguh.
"Hemmm.. masih level 5 ya, baiklah aku akan membantumu. Untuk mencapai level selanjutnya kamu harus hunting, caranya dengan membunuh monster-monster sesuai kemampuanmu. Karena kamu masih level 5 sebaiknya kamu pergi kekamael village saja, kemudian bertelepot ke stronghold 1, 2, atau 3 untuk berburu monster."
"Oohh.. begitu baiklah aku mengerti, aku tadi memiliki beberapa lembar scroll telepot ke Kamael village diinventoryku."
"Nah kamu bisa menggunakan scroll itu untuk pergi kesana, tapi jika ingin bertelepot juga bisa melalui gatekeeper didesa ini."
"Baik terima kasih atas saranmu" jawabku sambil tersenyum.
"Oh ya jangan lupa membawa persedian seperti potion atau antidote, beli saja di grocery didesa ini. mungkin saja monster yg akan kamu buru nanti bisa mengeluarkan racun, jadi kamu punya obat untuk menyembuhkan nya. Berhati-hatilah, dan jangan lupa mintalah buff kepada guide. Ini untuk mengawali perjalananmu kuberikan beberapa buff padamu. Jangan lupa ketika hunting jika buffmu sudah mulai habis kembalilah dulu kekota untuk beristirahat dan meminta buff pada guide" Guide itu pun memberikan ku beberapa buff yg dimilikinya, menakjubkan tubuhku jauh terasa lebih nyaman dan bertenaga.
"Terima kasih atas banyak atas informasi dan bantuanmu, aku bersiap-siap dulu dan sampai jumpa." aku melambaikan tangan pada guide itu sambil beranjak mencari Grocery didesa ini.
Begitu semua perbekalanku sudah siap aku memeriksa kantung uangku, adena yg kumiliki hanya tersisa beberapa ratus lagi. Yah tampaknya aku harus benar-benar bekerja keras, selain mengumpulkan Experience aku juga harus mengumpulkan adena untuk kelangsungan hidupku. Lalu aku segera menuju gatekeeper, dan sebelum minta ditelepotkan sekali lagi aku memandangi sekelilingku, ya desa Talking Island ini, aku akan meninggalkannya tapi suatu saat nanti aku pasti akan kembali lagi kedesa ini.
Begitu semua perbekalanku sudah siap aku memeriksa kantung uangku, adena yg kumiliki hanya tersisa beberapa ratus lagi. Yah tampaknya aku harus benar-benar bekerja keras, selain mengumpulkan Experience aku juga harus mengumpulkan adena untuk kelangsungan hidupku. Lalu aku segera menuju gatekeeper, dan sebelum minta ditelepotkan sekali lagi aku memandangi sekelilingku, ya desa Talking Island ini, aku akan meninggalkannya tapi suatu saat nanti aku pasti akan kembali lagi kedesa ini.
Kemudian aku pun diteleportkan oleh gatekeeper keKamael Village, kota yg agak sepi dan gelap. Lalu aku segera meminta ditelepotkan ke stronghold 1 kepada gatekeeper yg ada dikota ini tanpa diminta bayaran telepot sepeserpun. Kemudian aku memulai perburuanku dengan penuh semangat. Tidak terasa kini aku sudah mencapai level 10, aku berniat pindah tempat hunting ke Stronghold 2 lalu ke Stronghold 3 hingga levelku mencapai level 18. Benda apapun yg kutemukan dari hasil perburuan selalu kupungut, barangkali bisa berguna kelak. Bahkan terkadang
aku menemukan pakaian dan semacam perisai yg kini aku gunakan, pakaian
itu lumayan nyaman untuk menahan rasa dingin karena tampaknya hari mulai beranjak malam. Tak seperti didesa Talking Island, di Kamael Village ini seperti tak ada perbedaannya antara siang dan malam, aku tak pernah melihat matahari sejak menginjakkan kaki ditempat ini.
Ditengah rasa lelah yg menyerangku aku melihat dikejauhan sesosok mahluk laki-laki yg menurutku sangat aneh.
Tubuhnya tinggi, membawa senjata besar, mengenakan pakaian yg seluruhnya putih, berambut biru dan... "hei dia bersayap, tapi hanya ada sebelah, mahluk apa ini?" Sosok itu nampak setengah berlari kearahku, "apakah dia sejenis monster?" tanyaku dalam hati. Wajahnya terlihat begitu dingin dengan tatapan mata yg tajam.
Tubuhnya tinggi, membawa senjata besar, mengenakan pakaian yg seluruhnya putih, berambut biru dan... "hei dia bersayap, tapi hanya ada sebelah, mahluk apa ini?" Sosok itu nampak setengah berlari kearahku, "apakah dia sejenis monster?" tanyaku dalam hati. Wajahnya terlihat begitu dingin dengan tatapan mata yg tajam.
"siapa dia?" gumamku dalam hati sambil mencari tempat yg nyaman untuk beristirahat. Saat sosok itu sudah tepat berdiri dihadapanku, tiba-tiba dia menyapaku.
"Kamu sendiri?" tanya nya padaku.
Aku mengaggukkan kepalaku sambil tak lepas memandangnya.
"Sudah level berapa?" dia kembali bertanya padaku, nada bicaranya terdengar ramah, namun raut wajahnya tetap saja dingin.
"Aku baru level 18" jawabku hati-hati
"Wah sebentar lagi kamu akan menjalani test profesi tingkat 1 dong" Jawabnya sambil tertawa. Kali ini wajahnya tak sedingin tadi, hanya saja tatapan matanya tetap tajam.
"Profesi tingkat 1? test yg bagaimana itu?" tanyaku antusias.
"Ah ya kamu masih pemula sih ya, baiklah aku akan membantumu. Sebelumnya perkenalkan namaku ChurChaL aku sudah level 70 dan profesiku adalah Berseker, nama kamu siapa?" dia bicara dengan raut wajah yg kembali dingin seperti sebelumnya.
"Namaku ArisaFuschida, panggil Arisa saja" Jawabku
"Hemmmm.. nama yg cantik" katanya sambil tersenyum jahil kearahku.
"Ah bisa saja kamu, lalu apa yg kamu maksud dengan test profesi tingkat 1 tadi?" tanyaku sungguh-sungguh.
"Iya itu adalah test yg harus kamu jalani jika kamu ingin berganti profesi, memangnya kamu berencana ingin menjalani profesi apa?" Tanya nya.
"Kelak
aku ingin menjadi mage, berdasarkan informasi yg kuketahui untuk
menjadi seorang mage aku harus menjadi wizard terlebih dahulu. Untuk itu
aku ingin menempuh test untuk menjadi seorang wizard saja" aku
menjelaskan niatku yg sudah kurencanakan sejak awal.
"Kalau begitu bagaimana jika kamu bergabung saja dengan clanku agar aku bisa lebih mudah membantumu." Dia menawarkan ku untuk bergabung dengan clannya. Dan kupikir itu bukan ide yg buruk.
"Baiklah aku mau bergabung, tapi bimbing aku ya ChurChaL" Kataku dengan sepenuh hati.
"Tentu saja aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membantmu." Jawabnya sambil tersenyum.
Akhirnya aku pun resmi bergabung dengan clan bernama Spirit Of Beauty. Kemudian ChurChaL membantuku menjalani test profesi tingkat 1, dia mengantarkan aku kepada master yg akan memberiku test dan juga menemani aku menjalankan misi. Aku jadi makin bersemangat menjalani misi karena kini aku sudah memiliki teman yg bisa kuandalkan. Sesekali dia mengajakku bercanda mengingatkan aku jika buff sudah habis. Pokoknya dia teman yg baik untukku saat ini.
# My First Clan Spirit Of Beauty #*to be continue*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar