Selasa, 25 September 2012

Chapter 1

"Kehidupan Dimulai"




Tubuhku seakan ringan, bagai melayang. Sayup-sayup kudengar suara seseorang entah itu siapa begitu dekat membisikkan sesuatu padaku, tapi  wujudnya tak terlihat dengan jelas.
"Arisa... namamu ArisaFuschida, kamu akan memulai kehidupanmu, tentukan jalanmu dan jadilah dirimu sendiri" Kemudian suara itu menghilang lalu kurasakan dingin yang teramat sangat menusuk kemudian hening.
Saat keheningan kurasakan seperti ada cahaya menyilaukan mata dihadapanku, aku bingung dimana aku?? tempat apa ini?? begitu penglihatanmu mulai terang aku memandangi sekelilingku. Aku seperti berada dalam sebuah kuil, dan tepat dibelakangku berdiri 2 orang yang kini tengah memandangiku. Kemudian salah 1 dari mereka memanggilku.
"Kemarilah nak, aku akan membantumu untuk menunjukan jalanmu didunia ini" Seseorang yang berbicara padaku itu nambak begitu ramah dan baik.
"Baik sekali orang ini" gumamku dalam hati
"Membantumu memang tugasku nak, siapa namamu? Sosok didepanku kali ini menanyakan namaku. Seketika aku teringat suara yang kudengar sesaat sebelum aku muncul ditempat ini.
"Aaarisa.. Namaku ArisaFuschida" jawabku dengan suara yang sedikit bergetar
"Baiklah Arisa, kini aku akan memintamu melawan monster-monster yang ada disekelilingmu, jika monster itu mati mereka akan menjatuhkan beberapa macam item yang bisa kamu gunakan. tapi ingat 1 hal, selain itu kamu juga harus menggeledah tubuhnya untuk mendapatkan blue stone kemudian berikan padaku, dan untuk itu aku akan memberimu kompensasi berupa petunjuk yang bisa kamu gunakan untuk memulai perjalanan hidupmu. Gunakan skill wind strike yang kamu miliki dengan senjata yang ada diinventorymu. jika kamu merasa mulai lelah gunakan skill self heal untuk memulihkan tenagamu."
Aku cukup mengerti dengan apa yg dia jelaskan, aku mengangguk lalu mulai menyerang 1 per 1 monster yang ada disekelilingku. sambil berfikir, kenapa aku harus membunuh demi medapatkan sebuah petunjuk. Hal apa lagi yang akan kualamai setelah ini, tiba-tiba seekor gremlin mencakar punggungku, aku terkejut karena monster yg kuserang ini ternyata melakukan perlawanan, rasa nyeri begitu terasa melihat kuku-kuku monster ini begitu tajam. aku pun mulai fokus menjalankan apa yang diminta oleh orang yang menjanjikan petunjuk untukku itu. 1 per 1 monster yg kuburu berjatuhan setiap kugeledah mayatnya tak kutemukan blue stone yg dimaksud. tapi apapun yang dijatuhkan monster itu selalu aku pungut. 
Ketika levelku sudah mencapai level 5 aku menemukan sesuatu yg berkilauan dr tubuh gremlin ini, sebuah permata berwarna biru yg indah. ya mungkin sudah saatnya aku mengakhiri perburuan ini sepertinya ini lah blue stone yg dimaksud orang itu. Aku pun segera menghampiri orang berjubah yang ada didalam kuil ini untuk menyerahkan blue stone yg dia minta.
"Terima kasih Arisa, kamu telah menemukan permata ini, sebagaimana janjiku aku akan memberimu petunjuk untuk memulai perjalananmu. Kamu bisa memilih jalan hidupmu sendiri. Seorang human mystic sepertimu memiliki beberapa pilihan dalam memilih jalan hidupmu, kamu bisa menjadi Wizard atau Cleric setelah meninggalkan tempat ini."
"Wizard??apa itu?" aku menanyakan kembali padanya
"Wizard adalah pekerjaan yg akan kamu lakukan dengan skill-skill magic, pada saat kamu mencapai level tinggi nanti kamu akan menjadi mage dengan serangan yg sangat mematikan dari jarak yg cukup jauh, namun kau harus berhati-hati karena armor yg akan kamu gunankan kelak tidak cukup kuat jika kamu diserang dengan serangan fisik. untuk itu seorang magic atau mage harus benar-benar fokus dan berhati-hati dalam berburu saat leveling nanti."
"Lalu Cleric itu apa??"
"Cleric adalah penyemangat, menurut berita yg kudengar human yg memilih jalan sebagai Cleric akan mudah mendapatkan teman karena buff-buff yg dimiliki sangat dibutuhkan"
"Hemmm.. baiklah terima kasih atas petunjukmu, aku akan berusaha melakukan yg terbaik."
"Bagus, kalau begitu kamu bisa pergi ke Talking Island yg letaknya tak jauh dari kuil ini, perlu kamu ketahui bahwa Talking Island adalah sebuah desa yg banyak melahirkan ksatria human, Talking Island kini hanyalah sebuah desa kecil, tapi percayalah padaku. Suatu saat desa kelahiranmu itu akan menjadi sebuah kota dan pusat peradaban. Dan kelak jika kamu telah lama mengembara, kamu akan merindukan desa itu, maka kembalilah untuk melihat kemajuan yg ada disana."
"Baiklah, sekali lagi terima kasih begitu banyak petunujuk yg aku ketahui sekarang, dan aku ingin menjadi seorang wizard" jawabku dengan penuh keyakinan.
"Pilihan yg bijak nak, berhati-hatilah dalam mengembara. Hati-hati dalam memilih teman, jangan sungkan bertanya pada guide-guide yg ada ditiap kota jika kamu kebingungan. Semoga hidupmu menyenangkan, jika kamu ingin melakukan perjalanan atau ingin pergi ketempat hunting untuk menjalankan misi atau leveling mintalah pada gatekeeper yg ada ditiap kota untuk mentelepotkan dirimu mereka akan dengan senang hati membantu.

"ya kalau begitu aku pamit dulu, aku sungguh tak akan melupankanmu" jawabku dengan sungguh-sungguh.

"Semoga Einhasad memberkatimu"

Setelah itu dengan langkah pasti aku berjalan menuju Talking Island seperti yg diberitahukan oleh orang itu padaku.

*to be continued*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar